Politik

Tangani Serius Pernyataan Politik Dinasti di DIY, PSI Proses Ade Armando

Channel9.id – Jakarta. DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan bakal menangani secara sangat serius terkait pernyataan kadernya, Ade Armando soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini, Ade masih diproses di internal PSI.

“Jadi, ini masalah yang buat kami perlu ditangani sangat serius. Oleh karenanya, proses di internal partai masih terus berlangsung,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (6/12/20).

Grace menyampaikan permohonan maaf PSI kepada masyarakat atas ucapan Ade Armando tersebut. Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar terkait sanksi yang akan diberikan kepada Ade Armando.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan ini hal sangat-sangat kami sayangkan. Mohon berikan kami waktu untuk melanjutkan proses secara internal dahulu,” paparnya.

Ketika ditanya apakah Ade Armando akan dipecat dari PSI atau kena sanksi yang lain, Grace menjawab bahwa internal partai kini tengah membahas sanksi yang akan diberikan kepada Ade Armando.

“Ini masih berproses yang pasti ini problem yang sangat serius yang kami tangani secara khusus,” ujarnya.

Grace mengungkapkan, Ade Armando telah mendapatkan teguran keras dari Ketum PSI Kaesang Pangarep.

“(Untuk sanksi) masih dirapatkan, tapi sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang,” kata Grace.

Selain itu, ia juga menyebut Ade Armando telah membuat video permintaan maaf yang disampaikan melalui media sosialnya.

“Bang Ade menekankan bahwa pendapat yang dilontarkannya adalah opini pribadi, bukan opini PSI. Tidak ada koordinasi sama sekali dan kami pun kaget dengan pernyataan beliau,” papar Grace.
Sebelumnya Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.

Sebelumnya, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando menyindir aksi BEM UI, UGM, dan sejumlah BEM lain yang mengkritik praktik politik dinasti menjelang Pilpres 2024.

Dalam unggahan video di akun X miliknya, @adearmando61 pada Sabtu (2/12/2023), Ade merasa ironis dengan aksi tersebut. Menurutnya, politik dinasti justru terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi lokasi aksi mereka.

“Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja,” ujar Ade.

“Anak-anak BEM ini harus tahu dong, kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah DIY. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu,” imbuhnya.

Ade menuturkan Gubernur Yogyakarta saat ini adalah Sultan Hamengkubuwono X yang tidak dipilih melalui pemilu melainkan karena garis keturunan. Ia mengatakan, pemerintahan Daerah Istimewa di Yogyakarta diatur dalam UU nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.

“Gubernurnya tidak dipilih melalui Pemilu. Gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang telah menjadi Gubernur karena garis keturunan,” tambah Ade.

Ade Armando kemudian menyampaikan permohonan maaf jika video tersebut menimbulkan kegaduhan. Permintaan maaf ini disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah di akun X-nya, @adearmando61, Senin (4/12/2023).

“Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  3  =