Channel9.id – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi membandingkan penyebaran konten-konten hoaks dan ujaran kebencian di media sosial selama proses Pemilu 2024 dengan Pemilu 2019. Menurutnya, penyebaran hoaks pada Pemilu 2024 jauh lebih menurun dibandingkan Pemilu 2019 lalu.
“Dibanding tahun 2019 penyebaran hoaks di Pemilu 2024 ini jauh menurun, bukan berarti tidak ada. Namun, namanya musim kampanyekan kreativitas yang baik dan buruk semua muncul. Nah ini, hoaks masih muncul,” kata Budi kepada wartawan di Makassar, Kamis (1/2/2024).
Budi menjelaskan, sepanjang tahun 2023 hingga Januari 2024, Kominfo telah men-takedown sebanyak 700 postingan dari berbagai akun di media sosial yang menyebarkan isi konten hoaks dan ujaran kebencian. Ia mengklaim hal itu merupakan tindakan tegas yang dilakukan Kominfo.
“Sekitar 700an kita take down, ya macam-macam, tapi kita Kominfo tegas tidak peduli siapa pun tidak melihat, (capres nomor urut) 1, 2, 3, begitu ditimpa hoaks, langsung kita take down,” tegasnya.
Budi mengatakan, di masa kampanye kreativitas para penyebar hoaks bermunculan. Ia bahkan menyebut bahwa setiap hari pasti ada saja berita hoaks yang tersebar.
“Namanya orang usaha kreatif tapi Menkominfo tegas loh, 1×24 jam hoaks pasti kita take down,” tegasnya.
Untuk itu dalam menangkal penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial selama masa Pemilu 2024, Budi menegaskan pihaknya telah bekerja sama, baik dari pihak kepolisian, KPU maupun Bawaslu.
“Pasti dengan kepolisian kita kerjasama terutama Bareskrim yang punya direktorat siber crime dan seluruh unsur KPU Bawaslu. Kalau pidana masalah hukum itu urusan aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian,” jelasnya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak termakan berita bohong. Budi mengimbau masyarakat untuk tidak asal menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya.
“Untuk pemilih pemula seperti yang saya katakan, sharing dulu sebelum dishare, baca dulu, kedua cek, kalau yang S itu stop hoaks,” pungkasnya.
HT