Lifestyle & Sport

Serial ‘Nightmares and Daydreams’ Besutan Joko Anwar Siap Tayang di Netflix

Channel9.id-Jakarta. Akhirnya, serial ‘Nightmares and Daydreams’ besutan sutradara Joko Anwar siap tayang di 2024. Serial pertama Joko Anwar kolaborasi dengan Netflix bergenre sci-fi supernatural ini berkisah tentang fenomena aneh yang mungkin menjawab asal-usul dunia kita dan ancaman yang ada di balik itu.

Platform streaming berlogo N merah ini masih merahasiakan banyak hal mengenai serial ini.

Namun Rusli Eddy, Head of Content Netflix Indonesia, memberi “bocoran tipis-tipis” soal serial bergenre supranatural – sci-fi ini.

“Mengisahkan tentang orang-orang biasa, yang menghadapi situasi luar biasa,” kata Rusli Eddy, dalam pengumuman jajaran konten orisinal di acara Next in Netflix Indonesia, beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Rusli Eddy membeberkan proses penggarapan serial ini yang cukup panjang hingga bisa dirilis tahun ini. “Total perjalanan proyek ini 2,5 tahun,” bebernya.

“Sebagian waktu ini, digunakan dalam proses pengerjaan efek visual, “ tegas Rusli Eddy.

Serial ‘Nightmares and Daydreams’ dibintangi Ario Bayu, Lukman Sardi, Marissa Anita, Nirina Zubir, Sita Nursanti, Fachri Albar, dan Asmara Abigail.

Selain Nightmares and Daydreams, Netflix juga mengumumkan lima konten Indonesia baru lainnya yang akan tayang pada tahun ini.

Satu-satunya judul yang sudah dikonfirmasi tanggal penayangannya adalah 24 Jam Bersama Gaspar, yakni pada 14 Maret 2024. Berkisah tentang seorang detektif swasta yang sisa masa hidupnya hanya 24 jam, menemukan berbagai petunjuk tentang kawan masa kecilnya yang hilang secara misterius.

Film yang dibintangi Reza Rahadian dan Shenina Cinnamon ini, masuk dalam program di Busan International Film Festival (BIFF) 2023.

Kemudian, film ‘The Shadow Strays’ yang disutradarai Timo Tjahjanto, Rusli Eddy menjanjikan film ini akan membawa ciri khas film laga khas Timo yang brutal. “Ini adalah the return of Timo,” ungkapnya mantap.

Film ‘The Shadow Strays’ dibintangi Aurora Ribero, yang untuk pertama kalinya tampil dalam film laga pertamanya. Ia memerankan seorang calon pembunuh bayaran belia yang menentang mentor dan organisasinya demi menyelamatkan seorang bocah lelaki yang kehilangan sang ibu karena sindikat kejahatan yang berkuasa.

Setelah itu film ‘Kabut Berduri’ yang disutradarai Edwin, sutradara Posesif dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Putri Marino menjajal peran baru dalam film ini. Dalam film ini, ia memerankan seorang setektif polisi yang terpaksa menghadapi hantu-hantu masa lalunya saat menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

“Syutingnya betul-betul di Kalimantan, remote area perbatasan Kalimantan – Sarawak, Malaysia,”papar Rusli Eddy.

Selanjutnya, film ‘Monster’ yang bisa dibilang sebagai proyek ambisius sutradara Rako Prijanto. “Ini adalah film Indonesia pertama tanpa dialog. Selama 95 menit filmnya tegang, tapi tak ada dialognya,” kata Rusli Eddy.

Monster mengisahkan tentang dua anak yang diculik dan dibawa ke sebuah rumah ganjil di antah berantah. Saat salah satu dari mereka berhasil lolos, ia mendengar sang teman berteriak minta tolong dan tersadar bahwa ia tak bisa meninggalkannya.

Monster diperankan oleh Anantya Kirana, Alex Abbad, dan Marsha Timothy.

Terakhir, film ‘Titik Nol’ yang merupakan adaptasi dari buku karya Agustinus Wibowo, dan ia sekaligus terlibat sebagai penulis naskah. Berkisah tentang Ming yang kembali ke rumah setelah melakukan perjalanan selama 10 tahun, dan baru pulang ketika kesehatan ibunya memburuk. Ming berbagi kisah-kisah perjalanannya kepada sang ibu yang tak pernah berkesempatan traveling. Melalui kisah Ming, mereka mulai memahami makna kehidupan.

Film ‘Titik Nol’ disutradarai Herwin Novianto dan dibintangi Denny Sumargo,Marissa Anita, Morgan Oey, serta Chew Kin Wah.

Baca juga: Serial Tira, Superhero Lokal dengan Dibalut Mistis Nusantara

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  2  =