Persaingan Teknologi Semakin Ketat, Toshiba Bangkrut
Ekbis Techno

Toshiba Bangkrut Buntut Ketatnya Persaingan Teknologi

Channel9.id – Jakarta.  Kabar menyedihkan datang dari tanah Samurai setelah perusahaan tertua dan terbesar di Jepang, Toshiba, disebutkan bangkrut, Kamis (22/2/2024). Kabar ini mencuat setelah hengkangnya perusahaan elektronik ini setelah melantai di bursa saham selama 74 tahun.

Dikutip dari BBC, 78,65 persen saham perusahaan Toshiba disebutkan telah dilahap oleh Japan Industrial Partners (JIP) dan menyisakan hanya sedikit saja saham untuk mereka.

Menurut Chief Executive of Eurotechnology Japan Gerhard Fasol, kebangkrutan perusahaan konglomerasi multinasional ini disebabkan oleh tata kelola perusahaan yang kacau di puncak hierarki perusahaan.

Dikabarkan Toshiba juga akan menghentikan lini produksi bagian Laptopnya. Hal ini dikarenakan persaingan teknologi yang semakin ketat dengan vendor-vendor lainnya setelah 30 tahun lamanya menjadi pemain utama di bidang elektronik.

Dengan gugurnya Toshiba sebagai produsen Laptop dari Jepang, sektor ini akan diambil alih oleh Sharp.

Sebagai informasi, Toshiba Corporation merupakan sebuah perusahaan konglomerasi multinasional yang berpusat di Minato, Tokyo. Perusahaan ini baru resmi mulai melantai di Bursa Saham Tokyo, Bursa Saham Nagoya, dan Bursa Saham London pada tahun 1978.

Perusahaan ini menawarkan produk dan jasa meliputi sistem tenaga, industrial, dan infrastruktur sosial, komponen elektronik, semikonduktor, hard disk drive, sampai solusi teknologi informasi.

Sebagai perusahaan teknologi dengan sejarah yang panjang dan bisnis yang beragam, Toshiba sering dipandang sebagai simbol kehebatan teknologi Jepang. Perusahaan ini juga merupakan salah satu perusahaan yang membantu pemulihan Jepang pasca Perang Dunia II.

Baca juga: Jelang Tahun Baru Pemasaran Produk Elektronik Semakin Meningkat

Sayangnya, seiring dengan ketatnya persaingan di dunia teknologi, popularitas perusahaan ini pun semakin memudar. Reputasi persuaah ini juga sempat menurun pada tahun 2015 pasca skandal akuntansi dan bangkrutnya Westinghouse pada 2017. Skandal ini memaksa mereka untuk menutup beberapa unit bisnisnya yang kurang menguntungkan dan menyebabkan Toshiba keluar dari pasar ritel.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  59  =  61