Lifestyle & Sport

Menikmati Pesona Air Terjun Coban Rondo

Channel9.id-Malang. Air terjun Coban Rondo merupakan salah satu paket wisata Malang jawa Timur, yang populer di kalangan wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Air terjun setinggi 84 meter yang berada di ketinggian 1.135 MDPL ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo yang berada di lereng Gunung Kawi dengan debit 150 liter per detiknya pada musim hujan dan 90 liter per detiknya di musim kemarau.

Keindahan air terjun yang menghembuskan butir-butir air yang dibalut keindahan alam dan disempurnakan dengan udara dingin dan sejuk pegunungan yang masih sangat alami ini memang menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan.

Pada akhir pekan maupun hari libur nasional, tempat ini banyak sekali dikunjungi oleh para wisatawan baik dari luar maupun dalam negeri.

Wisata Air Terjun Coban Rondo terletak 12 Km dari Kota Batu yakni di desa Pandansari, Pujong, Kabupaten Malang. Jalan menuju wisata Air Terjun Coban Rondo dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Akses menuju lokasi pun sudah sangat bagus.

Selain bisa menikmati keeksotikan dan keindahan air terjun Coban Rondo, di sekitar lokasi ini juga ada beberapa wahana permainan yang bisa Anda pilih, diantaranya: Fun Tubing dengan harga tiket sebesar Rp 35.000/orang. Paint ball dengan paket 3 on 3 atau 6 orang dengan 150 peluru tiket sebesar Rp 450.000,- dan paket 3 on 3 atau 6 person dengan 300 peluru harga tiket sebesar Rp 750.000,-. Shooting Target dengan harga tiket Rp 10.000/10 peluru.

Salah satu destinasi yang cukup favorit di kawasan ini adalah air terjun Coban Rondo. Selain indah, air terjun Coban Rondo menarik wisatawan karena cerita legenda yang mengitarinya.

Coban merupakan kata lain dari air terjun. Sementara rondo berarti janda.
Karena namanya itu, air terjun yang ada di Kecamatan Pujon itu sarat dengan legenda yang berkembang di tengah masyarakat setempat.

Berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan suaminya Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmara.
Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari atau dikenal dengan istilah selapan, Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmara.

Sempat dilarang pergi oleh orang tuanya, tetapi keduanya bersikeras melanjutkan keinginannya.

Hingga akhirnya, sesampainya di tengah jalan, pasangan suami istri itu bertemu dengan Joko Lelono. Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha untuk merebutnya dari tangan Raden Baron.

Perkelahian pun terjadi, Raden Baron lalu meminta agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada air terjunnya.

Sementara itu, perkelahian sengit selama tiga hari tiga malam terjadi antara Joko Lelono dan Raden Baron. Hingga akhirnya keduanya sama – sama meninggal. Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus janda atau rondo.

Nah ini sedikit cerita singkat legendanya, apakah anda penasaran ingin berwisata kecoban rondo bersama keluarga???
Untuk mencapai air terjun itu. Dari loket masuk, pengunjung tinggal memacu kendaraannya sekitar empat kilometer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14  +    =  24