Ekbis

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Negatif

Channel9.id-Jakarta. Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga negatif hingga beberapa waktu depan. Kebijakan moneter ultra longgar ini dipilih untuk menopang perekonomian di tengah prospek global yang tidak menentu.

Dalam rilis di situs Bank of Japan, Selasa (30/7), otoritas moneter negeri Matahari Terbit ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga minus 0,1% untuk tenor jangka pendek. Untuk imbal hasil jangka panjang pun akan dipertahankan mendekati nol persen.

Kebijakan BoJ diambil melalui pemungutan suara di antara Dewan Kebijakan Bank Sentral. Langkah itu juga menjadi respon cyclical jelang kenaikan pajak konsumsi dari 8% menjadi 10% pada Oktober nanti.

Jepang terus berusaha memompa perekonomiannya dengan kebijakan pelonggaran secara fiskal dan moneter. Hingga saat ini, perekonomian negeri sakura itu masih lesu dengan inflasi yang masih jauh di bawah target sebesar 2,0 persen.

Bank Sentral menegaskan, tidak akan ragu mengambil langkah pelonggaran tambahan untuk menuju target inflasi 2,0 persen

Bank sentral juga memilih untuk terus meningkatkan kepemilikan obligasi pemerintah pada laju tahunan sekitar 80 triliun yen (735,75 miliar dolar AS) dengan dewan juga memutuskan untuk tidak mengubah pembelian dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan aset lainnya.

Namun, pada akhir pertemuan penetapan kebijakan dua hari, BOJ menurunkan perkiraan inflasi dan proyeksi pertumbuhannya untuk beberapa tahun ke depan.

Bank sentral mengatakan mereka memperkirakan tingkat inflasi akan berada di 1,3 persen pada tahun fiskal 2020, menurunkan proyeksinya dari 1,4 persen. Untuk tahun fiskal 2021, bank mempertahankan perkiraan inflasi 1,6 persen, katanya.

BOJ mengatakan sekarang memperkirakan indeks harga konsumen inti Jepang meningkat 1,0 persen pada tahun ini hingga Maret mendatang, dalam penilaian revisi turun dari proyeksi yang dibuat pada April untuk kenaikan 1,1 persen.

Mengenai pertumbuhan ekonomi, BOJ mengatakan bahwa produk domestik bruto riil Jepang akan meningkat 0,7 persen pada tahun fiskal 2019, yang merupakan penurunan peringkat dari proyeksi sebelumnya pertumbuhan 0,8 persen.

Untuk tahun fiskal 2021, bank juga menurunkan perkiraan pertumbuhannya menjadi ekspansi sebesar 1,1 persen dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan sebelumnya sebesar 1,2 persen.

Namun bank sentral mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal 2020 pada kenaikan 0,9 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

26  +    =  30