Channel9.iod-Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar pengukuhan 3 Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Aula Latief Hendraningrat, UNJ, Selasa, 30 Juli 2024.
Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Iva Sarifah yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Sekolah Dasar, Prof. Ika Lestari yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran Sekolah Dasar; dan Prof. Otib Satibi Hidayat yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Kelas Awal Sekolah Dasar (SD).
Rektor UNJ Prof. Komarudin menyatakan, pengukuhan ketiga guru besar dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) hari ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang ke-3 pada gelaran Pengukuhan Guru Besar di Tahun 2024. Dengan demikian, katanya, UNJ memiliki tambahan guru besar pada bidang Penelitian dan Evaluasi, Teknologi Pembelajaran, serta Ilmu Pembelajaran Kelas Awal pada Sekolah Dasar.
“Pencapaian ini patut kita syukuri bersama, semoga membawa energi dan semangat baru untuk menguatkan kualitas dan eksistensi UNJ menuju World Class University,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Iva Sarifah menyampaikan orasi ilmiah “Optimalisasi Implementasi Model Asesmen untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SD pada Era Merdeka Belajar”. Menurutnya, asesmen yang berkualitas harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, selaras dengan hasil pembelajaran, autentik, dan dapat dicapai dan realistis.
Selanjutnya, untuk mengoptimalkan implementasi asesmen yang berkualitas dan efektif menuntut guru untuk memiliki memiliki pengetahuan tentang asesmen, kemampuan merancang, melaksanakan, dan memanfaatkan asesmen.
”Kemudian memiliki kemampuan menggunakan TIK, materi asesmen, serta memiliki self efficacy belief dan motivasi kerja yang tinggi,” paparnya.
Sementara itu, Prof. Ika Lestari dalam orasi ilmiah dengan mengangkat judul “Inovasi Model Integrated Mobile Learning System (IMLS) dalam Membangun Interkoneksi Pembelajaran Sekolah Dasar Menuju Generasi Emas 2045” menjelaskna, dengan memanfaatkan teknologi digital secara efektif, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif, berkualitas, dan relevan dengan tuntutan masa depan.
”Kehadiran Model Integrated Mobile Learning System (IMLS) dalam membangun interkoneksi pembelajaran sangatlah tepat dan relevan, karena memiliki dua keunggulan yakni dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan sekaligus mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia yang semakin terhubung secara digital,” paparnya.
Terakhir, orasi Ilmiah ketiga disampaikan oleh Prof. Otib Satibi Hidayat yang berjudul “Anomali Realita Pembelajaran Nilai, Moral, dan Karakter Bagi Anak Sekolah Dasar, Tantangan dan Rekomendasi”.
Pada era disrupsi saat ini, terjadi anomali pendidikan anak, di mana ketahanan, kehandalan, dan ketangguhan kualitas pendidikan nilai, moral, dan karakter anak Indonesia berada pada kondisi yang memprihatinkan. Berbagai pengaruh negatif dari gadget, media sosial, lingkungan, dan intervensi lainnya turut membentuk anomali perilaku anak. Alhasil, tumbuh kembang anak kini telah banyak mengalami perubahan bahkan pergeseran dalam melewati tugas-tugas perkembangan yang normal.
Berkaca dari hal ini, katanya, ada tiga hal yang harus dilakukan yakni perkuat pembelajaran nilai, moral, dan karakter yang sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantara melalui Tri Pusat Pendidikan dan Pendidikan Komprehensif, dari ajaran Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, dan tokoh pendidikan lainnya.
“Kedua perkuat tiga komponen utama pilar pendidikan unsur guru, keluarga, dan masyarakat dalam menginternalisasikan pembelajaran nilai, moral, dan karakter pada anak; serta mengoptimalkan pembelajaran nilai, moral, dan karakter pada anak dengan menyusun program-program pembiasaan – contoh untuk pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah yang positif,” tutupnya.
Baca juga: UNJ Kukuhkan 3 Guru Besar FMIPA Dalam Bidang Kimia