Channel9.id-Slawi. Guru-guru di era milenial memiliki tantangannya sendiri. Mereka harus mampu menguasai perkembangan teknologi informasi dan digital yang akan memperkaya metode pembelajaran dan materi ajar yang semakin beragam dan menarik bagi siswa.
Hal ini mengemuka dalam kegiatan offline Virtual Coordinator Training (VCT) Bachth 5 Jawa Tengah dan DIY yang diselenggarakan di wilayah Kabupaten Tegal. Bertempat di SMK 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, acara yang diikuti oleh hampir seratus guru, tenaga pendidik, swasta maupun negeri.
Peserta guru-guru dari berbagai jenjang pendidikan ini, terlihat antusias mengikuti kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara online atau virtual. Sehingga, acara semacam kopi darat ini menjadi lebih menarik karena para peserta yang biasanya tidak bertemu langsung, mereka kini dibimbing langsung oleh 12 instruktur.
Ke-12 instruktur tersebut antara lain Khamidah MPd selaku PJ Wilayah Kabupaten Tegal, Endang Listiawati SPd, MM., Imam Subehi, SAg, MSi, Hendra Apriyadi MPd, Joko Pramono, SPd, MPd, Muntoharoh SPd, Suharno SPd MPd, Warchati, SPd, Eny Khusnul Hartati SPd MPd, Dyah EKo Adi Kristianti, SPd, MPd, dan Dadang Fajar Getarawan MPd.
Dalam acara yang dibuka oleh Koordinator 7 SEAMOLEC Indonesia, Dr. Gatot Hari Priowirjanto, melalui Video Conference (Vicon) dari’ Kantor Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta di Jalan Hayam Wuruk Yogyakarta ini, hadir juga Drs Budi Rahardjo Pengawas SMA Kabupaten Tegal dan Kepala Sekolah SMK N 2 Adiwerna Tegal.
“Virtual Coordinator Training (VCT) Batch 5 merupakan kegiatan dari SEAMOLEC yang hadir kembali menyapa guru dan siapa pun yang ingin belajar dan kita akan terhubung dalam sebuah sistem pelatihan online menggunakan aplikasi web tanpa batas ruang dan waktu,” kata Endang Listiawati yang pernah mengikuti kegiatan SEAMOLEC di Bangkok Thailand.
Endang lebih lanjut menjelaskan, “Model long life education, atau belajar seumur hidup bagi seorang guru kini lebih mudah karena sarana belajar hari ini tidak perlu harus meninggalkan tugas-tugas rutin seorang guru, atau meninggalkan sekolah tempat utama guru mengabdi. Perangkat teknologi sekarang ini membuat guru bisa belajar di sore maupun malam hari cukup di rumah atau di tempat lain.”
Kegiatan VCT ini juga akan sangat membantu guru-guru dalam meningkatkan kualitas mengajar, karena selain kemampuan transfer teknologi juga memperkaya materi ajar dan metodenya. Dengan mengikuti CVT ini para guru akan mendapatkan sertifikat yang akan membantu di dalam kenaikan pangkat dan golongan.
Diharapkan dengan program VCT ini para guru dapat menghadapi tantangan era 4.0, dengan memotivasi para guru bekerja terbaik untuk anak didik, generasi penerus bangsa.