Internasional

160.000 Orang di Jerman Unjuk Rasa Tolak Kolaborasi CDU-AfD

channel9.id – Jakarta. Sekitar 160 ribu orang turun ke jalan di Jerman untuk memprotes kerja sama partai oposisi CDU dengan partai sayap kanan AfD. Demonstrasi besar ini terjadi di kota Erfurt, ibu kota negara bagian Thuringia, pada Sabtu (27/1).

Para pengunjuk rasa mengecam keputusan CDU yang bekerja sama dengan AfD dalam kebijakan pajak lokal. Mereka menilai langkah itu sebagai bentuk normalisasi terhadap kelompok ekstrem kanan.

“Kami tidak bisa diam melihat demokrasi kita terancam,” ujar seorang demonstran kepada media lokal, dikutip dari CNN.

Aksi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang terus berlangsung di Jerman. Sejumlah organisasi masyarakat dan partai politik ikut ambil bagian dalam demonstrasi ini.

Juru bicara penyelenggara aksi menegaskan bahwa kolaborasi CDU dan AfD adalah “bahaya bagi demokrasi”. Ia menyerukan agar partai-partai arus utama tidak memberikan ruang bagi kelompok ekstrem.

Di pihak lain, CDU membantah bahwa mereka bersekutu dengan AfD. Mereka beralasan hanya mendukung kebijakan yang menguntungkan masyarakat tanpa mempertimbangkan afiliasi politik partai pengusulnya.

Friedrich Merz, Ketua CDU, menegaskan bahwa partainya tidak bekerja sama dengan AfD. Ia menyatakan, “Kami tidak berbicara dengan AfD, tidak berdiskusi dengan mereka.” Merz menambahkan bahwa mendukung kebijakan tertentu tidak berarti bekerja sama dengan AfD

Namun, banyak pihak tetap skeptis. Seorang pengunjuk rasa mengatakan, “Ini bukan sekadar soal kebijakan pajak, ini soal legitimasi kelompok yang berbahaya.”

Baru-baru ini juga, CDU mengajukan mosi terkait kebijakan migrasi yang disetujui dengan dukungan suara dari AfD di Bundestag. Meskipun demikian, Merz menegaskan bahwa partainya tidak berkomunikasi atau berkoordinasi dengan AfD dalam proses tersebut.

Baca juga: Kemendagri dan KAS Jerman Perkuat Kapasitas Humas Pemerintah di Bidang Jurnalistik dan Media

Demonstrasi ini menunjukkan bahwa perlawanan terhadap pengaruh AfD semakin meluas. Para aktivis berjanji akan terus mengawal isu ini untuk mencegah ekstremisme tumbuh di Jerman.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +    =  6