Lifestyle & Sport

Anji Ungkap Sisi Gelap Industri Musik Indonesia tentang Permasalahan Hak Cipta Lagu

Channel9.id-Jakarta. Akhir-akhir ini hangat menjadi pembicaraan hangat di masyarakat tentang hak cipta lagu yang menjadi perseteruan antara pencipta lagu dengan penyanyi yang mempopulerkannya. Untuk itu, musisi Erdian Aji Prihartanto yang akrab disapa Anji, kemudian menuliskan di media sosialnya untuk turut mengungkap permasalahan hak cipta lagu yang masih menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.

Dalam media sosialnya, Anji mengunggah sejumlah percakapan dengan para pencipta lagu terkait royalti yang mereka dapat, serta sedekat apa mereka dengan para penyanyi yang mempopulerkan karyanya.

Permasalahan royalti untuk para pencipta lagu memang masih menjadi polemik di kalangan pelaku industri musik Tanah Air. Selama ini, ekosistem industri musik Tanah Air selalu memberikan sorotan besar terhadap para penyanyi hingga kerap kali mengenyampingkan pencipta lagu-lagu yang mereka bawakan.

Imbasnya, pencipta lagu kerap kali tak mendapatkan royalti yang layak atas karya mereka, seperti yang menimpa Ari Bias. Meskipun Ari Bias memenangkan gugatan terhadap Agnez Mo atas atas permasalahan lagu-lagu ciptaannya, tetap saja reformasi di dalam tubuh industri musik Indonesia masih perlu digenjot.

Anji pun membeberkan bahwa sejumlah pencipta lagu masih belum berkomunikasi dengan para penyanyi yang mempopulerkannya. Bahkan, ada beberapa di antara para pencipta lagu yang menduga para penyanyi sama sekali tak kenal atau tak peduli siapa mereka. Hal-hal ini disebut Anji sebagai “sisi gelap industri musik Indonesia”.

“SEBUAH CATATAN TENTANG PENYANYI DAN PENCIPTA LAGU. Semoga bisa diterima dengan hati yang tenang. #SuaraAnji,” begitu tulis Anji dalam keterangan unggahannya di Instagram @duniamanji, beberapa waktu yang lalu.

Anji juga menuliskan permintaan maaf lebih awal jika ia menyeret-nyeret empat nama penyanyi wanita muda top di Tanah Air: Agnez Mo, Lyodra, Happy Asmara, dan Fatin. Bak sebuah buklet, pada halaman selanjutnya Anji menulis pengakuan bahwa diriny sangat ingin mengungkapkan permasalahan ini.

“Ini bukan lagi perihal kasus Ari Bias dan Agnezmo, tapi lebih jauh lagi. Ini tentang anggapan yang sudah menjadi kebiasaan. Perihal: ‘Kalau mau membawakan sebuah lagu tidak perlu meminta izin kepada Pencipta lagunya,” tulis Anji.

Anji lalu meminta siapapun yang membaca tulisannya bisa menyikapi dengan kepala dingin dan penuh empati ketimbang amarah. Contoh pertama yang diambil Anji adalah percakapannya dengan Denny Chasmala beberapa tahun lalu.

Denny Chasmala merupakan pencipta lagu “Berharap Tak Berpisah” yang awalnya dipopulerkan Reza Artamevia. Seiring berjalannya waktu, lagu ini sempat dibawakan oleh Lyodra Ginting. Namun, Denny Chasmala pernah mengatakan kepada Anji bahwa ia bertanya-tanya apakah Lyodra mengenal dirinya sebagai pencipta lagu “Berharap Tak Berpisah”.

“KENYATAAN: pencipta lagu tidak mendapat haknya dari panggung manapun. Silakan dikonfirmasi langsung. Selain itu, ada satu lagi nilai yang hilang karena KEBIASAAN itu. Penyanyi tidak mengenal siapa yang menciptakan lagu yang dia bawakan. Jangankan kenal orangnya, mungkin tahu namanya pun tidak,” beber Anji.

Anji lalu membuat kesimpulan bahwa masalah itu bukan salah Lyodra atau penyanyi lain, melainkan kebiasaan yang sudah seperti warisan sejak dahulu kala.

Anji juga menyorot percakapannya dengan Freddy sang pencipta lagu “Dia”. Lagu tersebut sempat dinyanyikan oleh Fatin Shidqia. Namun dalam percakapan dengan Anji yang disorot dalam unggahan, Freddy mengaku belum pernah sekalipun bertemu maupun mengobrol dengan Fatin.

“Sudah jadi KEBIASAAN penyanyi yang tidak menulis lagunya sendiri hanya berhubungan dengan label atau manajemen. Hanya workshop dengan arranger (yang belum tentu pencipta lagunya) atau dikirim aransemen lalu setelah pas langsung masuk studio untuk rekam vokal. Sudah berhenti di situ,” tulis Anji menyusul tangkap layar chat bersama Freddy ‘Dia’.

“Ketika lagunya meledak pun, KEBIASAAN tidak perlu meminta izin pencipta lagu, membuat jarak antara penyanyi dan pencipta lagunya jadi lebih jauh,” sambung Anji sembari menegaskan bahwa hal ini juga merupakan kesalahan atas kebiasaan tersebut.

Anji juga mengungkit chat bersama Vicky Prasetyo pencipta lagu Rungkad mengenai permasalahan dengan Happy Asmara yang sempat merebak kala itu. Anji menyorot kalimat dari Vicky yang mengaku terbantu oleh saran-sarannya dalam menyelesaikan konflik soal lagu dengan Happy Asmara. Anji juga menyorot “kebiasaan” pencipta lagu tak mendapatkan apa-apa, sementara sang penyanyi sudah kaya raya dari lagu orang.

Jelang menutup unggahannya, Anji lalu mengakui bahwa mendobrak kebiasaan lama tentu akan cukup sulit untuk diterima banyak orang. Namun ia berharap ke depannya ekosistem musik Indonesia bisa memiliki asas saling menghargai termasuk dalam hal royalti.

“Saya hanya ingin ekosistem musik di Indonesia menjadi lebih baik dan membawa kebaikan yang merata untuk semua pelakunya Perihal bagaimana caranya meminta izin bisa dicari solusinya. Buat sistem digital yang memudahkan. Di negara lain bisa, mengapa di Indonesia tidak?” tulis Anji memungkasi.

Baca juga: Yovie & Nuno Rilis Versi Baru ‘Bunga Jiwaku’ dengan Sentuhan Baru

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19  +    =  27