Hukum

Kematian Calon Anggota Paskibraka Tangsel, Polisi: Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan

Channel9.id-Jakarta. Polisi menyatakan tak ada tanda kekerasan pada calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tangerang Selatan Aurellia Qurratu Aini.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan mengatakan hal itu berdasarkan keterangan orang tua korban, dokter yang merawat korban, orang yang memandikan jenazahnya.

“Keterangan yang diberikan sama, tidak ada bekas kekerasan yang nampak di tubuh almarhumah,” ujarnya, di Mapolres Tangsel, Selasa (13/8).

Pada 1 Agustus sekitar pukul 04.20 WIB, korban diketahui tiba-tiba terjatuh saat keluar dari kamar mandi. Korban lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Atas kejadian itu, kepolisian berkoordinasi dengan Wali Kota Tangsel dan melakukan penyelidikan sejak 1 Agustus hingga 13 Agustus.

Dalam proses penyelidikan itu, kepolisian telah memeriksa sekitar 30 saksi, termasuk orang tua korban.

Pada pemeriksaan terhadap orang tua korban, kepolisian menggali keterangan tentang bagaimana kondisi korban sebelum meninggal, baik saat jatuh sakit hingga akhirnya meninggal.

“Kemudian kami juga mengambil keterangan kepada petugas atau petugas yang memandikan jenazah, pada waktu dimandikan dan akan dikebumikan,” ujar Ferdy.

Ferdy juga mengatakan, pihaknya menggali keterangan dari rekan korban yang ikut menjalani masa latihan calon paskibraka. Tak hanya itu, polisi juga turut meminta keterangan dari pelatih, baik yang berasal dari PPI maupun unsur TNI.

Terakhir, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkot Tangsel selaku dinas yang bertanggung jawab dalam kegiatan itu juga ikut dimintai keterangan.

Ferdy menyebut, menurut tim dinas kesehatan kondisi korban saat mendaftarkan diri serta selama proses latihan dalam kondisi sehat. Dari hasil pemeriksaan itu, diketahui bahwa kondisi korban saat mendaftarkan diri serta selama proses pelatihan itu dalam kondisi sehat.

Polisi juga menyelidiki proses pelatihan paskibraka di Tangerang Selatan yang diikuti oleh korban. Selain dilatih peraturan baris-berbaris (PBB), korban juga dilatih untuk meningkatkan ketahanan fisik.

“Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan, keterangan itu sudah kita rangkaikan semua, kita belum menemukan adanya aksi penganiayaan yang dialami oleh almarhum,” aku Ferdy.

Sebelumnya, seorang calon Paskibraka bernama Aurellia meninggal dunia. Ada dugaan bahwa korban meninggal dunia dianiaya oleh seniornya.

Calon pembawa baki bendera ini, merupakan salah satu calon Paskibraka yang saat ini tengah menjalani pembekalan dan pelatihan di Batalyon Kavaleri (Yonkav) Tangerang Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

29  +    =  31