Channel9.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor pada 2025 naik 7,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi US$294 miliar atau Rp4.851 triliun (kurs Rp16.500 per dolar AS).
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menuturkan bahwa ekspor menjadi salah satu instrumen untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia, apalagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memasang target pertumbuhan hingga 8%.
“Ketika pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi 8%, maka ekspor impor harus dijaga,” kata Budi, Selasa (25/3/2025).
Seperti diketahui realisasi ekspor Indonesia pada tahun lalu mencapai US$248,83 miliar.
Budi menyampaikan untuk mencapai target 7,1 % itu pemerintah akan memacu ekspor ke sejumlah negara. Lima negara terbesar yang menjadi sasaran ekspor adalah China, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Malaysia. China berada di urutan teratas dengan kontribusi sebesar US$60,22 miliar.
Selain itu, Budi mengungkapkan pemerintah akan memacu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memacu ekspor. Melalui Kampanye UMKM Berani Inovasi dan Siap Adaptasi (Bisa), Kemendag menargetkan pada 2025 total ekspor UMKM Indonesia mencapai US$19,33 miliar atau tumbuh 9,63% secara tahunan. Jumlah ekspor UMKM tersebut diharapkan dapat terus tumbuh dan menyentuh angka US$35,29 miliar pada 2029.
Kemendag membukakan pasar kepada UMKM untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri. Selain itu, ada juga program magang kepada para UMKM.
Budi berharap dengan tumbuhnya ekspor, kepercayaan diri UMKM untuk menjual produknya ke luar negeri makin tinggi. Sejalan dengan kepercayaan itu, Budi meyakini bahwa kualitas produk UMKM juga akan meningkat.
“Ekspor ke India misal ada 10%, ada target untuk UMKM ke pasar India. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kedua membranding,” kata Budi.