Channel9.id, Jakarta – Penjualan apartemen di Jakarta masih berada dalam tren stagnan, memicu keprihatinan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan bahwa banyak unit apartemen yang belum terjual, meskipun berada di lokasi strategis, menandakan pasar hunian vertikal belum sepenuhnya pulih.
“Banyak unit apartemen yang ready stock tapi belum terserap. Saya minta para pengembang duduk bersama saya untuk cari solusi konkret,” ujar Ara saat ditemui usai acara di MidPlaza, Jumat (9/5/2025).
Ara mengakui bahwa belum ada strategi final untuk mengatasi kondisi ini, tetapi ia berkomitmen membuka ruang dialog dengan para pelaku industri guna menggali akar permasalahan dan merumuskan kebijakan yang tepat.
Di sisi lain, laporan terbaru dari konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia memperkuat gambaran stagnasi pasar. Hingga kuartal I/2025, tingkat penjualan apartemen di Jakarta tercatat stagnan di angka 58%, tanpa kenaikan berarti dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Pasar kondominium masih berjalan lambat, salah satunya dipengaruhi oleh siklus musiman seperti Ramadan. Tapi secara umum, pasar belum pulih sejak pandemi 2020,” kata Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia.
JLL mencatat bahwa tidak ada peluncuran proyek baru selama tiga bulan pertama 2025. Pengembang cenderung mempertahankan strategi harga flat sebagai respons atas lemahnya minat beli dan ketidakpastian pasar. Fokus mereka saat ini adalah mendorong penjualan unit yang sudah ada, alih-alih ekspansi produk.
Kondisi ini menandai urgensi pendekatan baru dari pemerintah, termasuk kemungkinan insentif bagi konsumen maupun pelaku usaha. Ara menegaskan bahwa keterlibatan aktif negara menjadi kunci dalam mengatasi stagnasi sektor hunian vertikal yang selama ini menjadi andalan hunian urban.