Channel9.id, Jakarta – Stok cadangan beras pemerintah (CBP) kini mencapai tonggak tertinggi dalam sejarah Indonesia, yakni lebih dari 4 juta ton. Angka tersebut berasal dari hasil serapan Perum Bulog yang hingga Kamis (29/5/2025) malam tercatat telah menyerap 2,4 juta ton setara beras, menurut laporan real-time Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut pencapaian ini sebagai wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Semua pihak telah bergerak bersama, dan hasilnya adalah cadangan beras terbesar sepanjang sejarah republik ini,” ujar Amran dalam pernyataan tertulis, Jumat (30/5/2025).
Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong percepatan produksi dan perlindungan terhadap petani melalui Instruksi Presiden (Inpres) serta penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional sepanjang Januari–Mei 2025 mencapai 16,55 juta ton. Jumlah ini turut mendongkrak penyerapan Bulog, yang mencatat rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir: lebih dari 2,4 juta ton beras lokal diserap hingga akhir Mei. Jumlah tersebut naik lebih dari 400% dibanding rata-rata serapan lima tahun terakhir pada periode yang sama, yaitu sekitar 1,2 juta ton.
Amran menambahkan, penyerapan besar-besaran ini bukan hanya menjaga stok nasional, tetapi juga menstabilkan harga dan mendukung kesejahteraan petani. “Kalau dulu saat panen raya harga gabah anjlok, kini mayoritas petani bisa menjual GKP minimal sesuai HPP, bahkan lebih tinggi,” ujarnya.
Langkah jemput bola yang dilakukan Bulog dalam menyerap gabah langsung dari petani juga diapresiasi sebagai strategi efektif untuk menjamin pasar dan harga jual yang menguntungkan.
“Angka 4 juta ton ini bukan sekadar statistik, tapi simbol dari kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani Indonesia,” tutup Amran.