SPHP
Ekbis

Pemerintah Siapkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP, Pastikan Bantuan Tak Salah Sasaran

Channel9.id, Jakarta – Menjelang panen gadu padi yang diperkirakan dimulai Agustus 2025, Badan Pangan Nasional (NFA) menegaskan akan memperkuat pengawasan distribusi beras subsidi agar penyaluran tepat sasaran. Langkah ini dilakukan bersamaan dengan penguatan stok beras Bulog guna menjaga stabilitas harga di tengah fluktuasi pasokan.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyatakan, keterlibatan penggilingan padi swasta akan terus dimaksimalkan untuk mendukung pengadaan beras. “Kami minta rekan-rekan penggilingan padi membantu Bulog menambah stok. Panen gadu adalah momen penting, meski volumenya tak sebesar panen raya Maret–April,” ujarnya di Gudang Bulog Meger, Klaten, Minggu (20/7/2025).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras Agustus akan meningkat ke 3,07 juta ton setelah sempat turun ke 2,22 juta ton pada Juni. Momentum ini, menurut Arief, penting untuk memastikan stok nasional tetap terjaga sehingga program intervensi harga dapat berjalan optimal.

Sejak Juli, pemerintah mengandalkan dua strategi utama: penyaluran bantuan pangan beras untuk 923.281 penerima dengan total 18,4 juta kilogram, serta distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sudah mencapai 860,7 ribu kilogram.

Arief menegaskan, distribusi beras SPHP akan diawasi lebih ketat. “Kemasan 5 kilogram tidak boleh dibuka atau dicampur, karena beras ini disubsidi negara untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Kami bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri dan Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan agar penyaluran sesuai standar,” jelasnya.

Program SPHP akan berlangsung hingga Desember 2025 dengan target alokasi 1,318 juta ton. Pemerintah berharap kombinasi penguatan stok, keterlibatan swasta, dan pengawasan distribusi dapat menahan gejolak harga beras di pasar domestik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  13