Channel9.id – Jakarta. Polisi menangkap sebanyak 62 pendemo yang berdemonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan-Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 300 persen di kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (19/8/2025). Aksi demonstrasi tersebut berujung bentrokan antara pendemo dengan aparat kepolisian.
“Iya ada 62 pendemo yang ditangkap saat bentrok terjadi,” kata Kapolres Bone, AKBP Sugeng Setyo Budhi, Rabu (20/8/2025).
Sugeng mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap puluhan orang yang ditangkap itu.
“Saat ini, mereka masih dimintai keterangan. Kemudian nantinya orang tua mereka juga akan kami panggil,” ungkapnya.
Ia memastikan seluruh demonstran yang terbukti menjadi provokator dalam aksi unjuk rasa tersebut akan diproses hukum.
“Belum ada yang dipulangkan. Masih ditahan, jika terbukti akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 300 persen di depan kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, berujung ricuh pada Selasa (19/8/2025). Massa marah lantaran Bupati Bone Andi Asman Sulaiman tak kunjung datang menemui mereka.
Demo yang dilakukan Aliansi Rakyat Bone Tolak Pajak 300 Persen berlangsung sejak pukul 13.30 Wita. Hingga pukul 15.45 WIB, massa masih berorasi dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Pada pukul 17.00 Wita, massa semakin kesal karena Bupati Andi tak kunjung menemui mereka. Mereka pun merangsek masuk ke kantor bupati dengan menjebol pagar kawat berduri.
Kemudian sekitar pukul 18.20 Wita, massa hanya ditemui oleh Pj Sekda Bone Andi Syahruddin, Kabag Hukum Setda Bone Ramli, dan Kadis Kominfo Bone Anwar. Dialog berlangsung alot tanpa ada kesepakatan. Perwakilan Pemkab Bone meninggalkan lokasi demo dengan alasan akan salat Magrib.
Kepolisian terus meminta massa untuk meninggalkan lokasi karena diklaim telah mendapat penjelasan dari pihak Pemkab Bone. Massa yang kesal kemudian memaksa masuk ke dalam kantor Bupati Bone dengan menjebol kawat berduri dan merobohkan pagar.
Aparat kepolisian lalu melepaskan tembakan gas air mata dan menembakkan water cannon ke arah kerumunan untuk memukul mundur massa aksi.
Massa yang terdesak kemudian masuk ke dalam area Masjid Agung yang berjarak beberapa meter dari kantor Bupati Bone. Sejumlah pengunjuk rasa juga terlihat diamankan oleh aparat kepolisian berpakai preman.
Kericuhan itu baru mereda sekitar pukul 01.00 Wita, tak lama setelah pihak Pemkab Bone mengumumkan penundaan kenaikan PBB-P2 yang dinilai menyengsarakan masyarakat.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Ricuh, Polisi Tembak Gas Air Mata
HT