Channel9.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Subekti, menegaskan pentingnya transformasi sektor air dan sanitasi dalam lima tahun ke depan. Hal itu disampaikan dalam acara Gathering IEE Series 2025 yang digelar di Senayan, Rabu (27/8/2025).
Subekti mengungkapkan bahwa Perpamsi terus meningkatkan pelayanan, dengan capaian 16 juta pelanggan saat ini. Ia menargetkan dalam waktu dekat akan ada tambahan 10 juta pelanggan baru, setara dengan 20 persen peningkatan. Namun, ia menegaskan pencapaian tersebut tidak akan mungkin terwujud tanpa transformasi menyeluruh.
“Kalau target lima tahun ke depan, tidak ada jalan lain selain transformasi,” tegasnya.
Menurut Subekti, persoalan terbesar dalam pengelolaan air adalah kompleksitas perizinan. Ia mencontohkan, izin pengelolaan air baku harus melalui berbagai kementerian sesuai sumbernya.
“Kalau dari hutan izinnya KLHK, kalau permukaan dari PUPR, kalau tanah masuk ESDM, kalau ke laut KKP. Kalau mau diolah izinnya luar biasa banyak,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Perpamsi juga bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan akan membahas agenda penyederhanaan perizinan lebih lanjut dalam rangkaian IEE Series.
Subekti menekankan bahwa di banyak negara maju, sektor air dan sanitasi dipandang bukan sebagai beban pengeluaran (spending), melainkan investasi jangka panjang. Dengan tata kelola yang baik, katanya, air bersih akan mendukung pertumbuhan ekonomi, kesehatan, dan pariwisata.
“Kalau air bagus, tentu turis datang, ekonomi jalan. Itu bukan sekadar hitung-hitungan keuangan, tapi investasi bagi masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Subekti menegaskan bahwa cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045, seperti Korea Selatan saat ini, akan sulit terwujud tanpa transformasi sektor air dan sanitasi.
“Kita punya cita-cita 2045 menjadi negara maju. Akan sulit tercapai kalau air dan sanitasinya tidak bertransformasi,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan dukungan Perpamsi terhadap agenda pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mencapai swasembada pangan, energi, dan air.