Nasional

Kerusuhan di Yalimo Diduga Akibat Ujaran Rasis, 30 Rumah dan Kios Terbakar

Channel9.id – Yalimo. Kerusuhan terjadi di Distrik Elim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (16/9/2025) pagi. Peristiwa ini dipicu oleh dugaan ucapan rasis antarpelajar SMA yang kemudian memicu aksi kekerasan dan pembakaran rumah.

Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, mengatakan kerusuhan bermula sekitar pukul 07.00 WIT. Seorang siswa berinisial AB diduga mengucapkan kata-kata yang menyinggung temannya saat proses belajar mengajar.

“Salah satu siswa inisial AB diduga mengeluarkan ujaran yang menyinggung temannya yang juga merupakan siswa di kelas tersebut,” kata Joni, Rabu (17/9/2025).

Ucapan itu kemudian memicu pemukulan terhadap AB oleh beberapa siswa lain. Pihak sekolah sempat mencoba memediasi, namun upaya tersebut tidak berhasil.

“Ucapan ini memicu reaksi negatif dari beberapa siswa yang kemudian melakukan pemukulan terhadap murid AB,” ujar Joni.

Ketegangan meningkat ketika masyarakat sekitar merasa tersinggung dengan ucapan tersebut. Mereka ikut terlibat dalam aksi kekerasan dan penyerangan terhadap guru yang berusaha melerai.

“Sejumlah siswa dan masyarakat setempat yang merasa terpancing oleh ucapan tersebut turut serta dalam aksi penganiayaan terhadap murid inisial AB, bahkan menyerang guru yang berusaha melerai,” paparnya.

Situasi semakin tidak terkendali saat polisi tiba di lokasi. Bentrokan kemudian meluas ke luar sekolah dan berubah menjadi kerusuhan.

“Massa kemudian melakukan pembakaran terhadap kios yang diduga milik orang tua siswa AB, serta merembet ke Mess Perwira dan asrama Polres Yalimo,” tutur Joni.

Joni menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengamanan ketat dan berupaya menenangkan warga. Ia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi.

“Serahkan penyelesaian masalah ini kepada pihak kepolisian. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan demi terciptanya suasana yang kondusif di Kabupaten Yalimo,” jelasnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito mengatakan, sebanyak 30 rumah dan kios terbakar, enam rumah dinas polisi hangus, dan bangunan SMA Yalimo ikut dirusak. Dugaan ucapan rasis disebut sebagai pemicu kemarahan warga.

“(Pemicu kerusuhan) Dugaan ucapan rasis terhadap seorang pelajar memicu kemarahan warga,” kata Cahyo kepada detikcom, Selasa (16/9/2025).

Cahyo menambahkan, lima aparat TNI-Polri terluka saat mengamankan kerusuhan tersebut. Mereka terkena serangan panah di bagian kepala.

“Luka aparat keamanan TNI-Polri ada lima. Terkena panah di kepala,” terang Cahyo.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  66  =  69