Channel9.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian bersejarah Indonesia di sektor pangan. Untuk pertama kalinya, Indonesia tidak hanya berhasil memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, tetapi juga mulai mengekspor ke mancanegara sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-80, Selasa (23/9/2025) waktu setempat, Prabowo menyebut pencapaian tersebut sebagai simbol kemandirian bangsa. “Kami kini mampu mencukupi kebutuhan rakyat sendiri, bahkan mulai membantu negara lain. Indonesia telah mengirimkan beras ke Palestina sebagai bentuk solidaritas,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan semata hasil kebijakan pertanian, melainkan buah konsistensi pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan. “Beras tidak hanya komoditas, tetapi lambang kedaulatan dan keadilan sosial,” tegasnya.
Prabowo menjelaskan capaian swasembada beras diraih melalui modernisasi pertanian, pembangunan infrastruktur irigasi, serta dukungan nyata kepada petani di seluruh daerah. “Kami membangun rantai pasok pangan yang tangguh, dari desa hingga ke pasar dunia,” katanya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa kemandirian pangan adalah kunci stabilitas global. “Tanpa pangan, tidak ada perdamaian. Tanpa pangan, tidak ada keadilan,” tuturnya.
Pengiriman beras ke Palestina disebut sebagai bukti komitmen Indonesia untuk selalu berdiri bersama bangsa yang masih memperjuangkan hak-haknya. “Kita tidak bisa berpangku tangan melihat penderitaan mereka. Indonesia akan selalu hadir bersama Palestina,” ujar Prabowo.
Ia meyakini bahwa langkah ini menempatkan Indonesia di jalur baru sebagai calon eksportir pangan dunia. “Dalam beberapa tahun, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan global. Kemandirian pangan ini bukan hanya kebanggaan nasional, melainkan juga kontribusi nyata Indonesia bagi perdamaian dan kemanusiaan,” tandasnya.
