Dasco soal MBG
Ekbis Hot Topic

Ribuan Kasus Keracunan MBG, Dasco Desak Aparat Selidiki Unsur Kelalaian dan Kesengajaan

Channel9.id, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mendorong aparat penegak hukum untuk turun tangan menginvestigasi kasus keracunan massal siswa setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah. Menurutnya, penyelidikan diperlukan guna memastikan penyebab insiden, apakah murni kelalaian atau ada unsur kesengajaan.

“Kita meminta aparat penegak hukum juga ikut melakukan investigasi lapangan, supaya jelas mana yang betul-betul akibat kelalaian dan mana yang mungkin ada unsur kesengajaan,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Kamis (25/9/2025).

Dasco turut mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) agar menangani kasus ini secara serius. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh agar program MBG dapat berjalan sesuai tujuan.

“Kita prihatin dengan kasus MBG yang terjadi di berbagai daerah. Karena itu, kita beri kesempatan kepada BGN untuk melakukan evaluasi, agar program ini bisa kembali berjalan baik,” katanya.

Dasco menegaskan DPR melalui Komisi IX akan mengawasi jalannya evaluasi MBG yang dilakukan BGN. Komisi terkait juga disebut akan memberi masukan demi perbaikan sistem agar kasus serupa tidak terulang.

“Komisi teknis di DPR pasti mengikuti perkembangan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pembenahan,” tambahnya.

Data BGN mencatat sejak Januari hingga 22 September 2025, terdapat 4.711 kasus keracunan terkait MBG. Dari jumlah tersebut, mayoritas terjadi di Pulau Jawa dengan rincian: Wilayah I sebanyak 1.281 kasus, Wilayah II sebanyak 2.606 kasus, dan Wilayah III sebanyak 824 kasus.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut penyebab utama antara lain Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru dan belum terbiasa memasak dalam jumlah besar, serta adanya pergantian pemasok bahan baku.

Sementara itu, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, membuka kemungkinan membawa kasus ini ke ranah hukum apabila ditemukan dapur MBG atau SPPG yang lalai dalam penyajian. “Dalam investigasi, kami juga melibatkan pihak kepolisian,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

11  +    =  19