Channel9.id-Jakarta. Mendagri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) serius memprioritaskan penanganan tuberkulosis (TBC). Ia mengingatkan, Indonesia kini tercatat sebagai negara dengan kasus dan kematian akibat TBC tertinggi kedua di dunia berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024.
“Ini jadi atensi serius bagi kita, dan mohon ini juga menjadi priority semua daerah,” kata Tito dalam Rakor Percepatan Penuntasan TBC dan Pembahasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Tito menegaskan Presiden Prabowo Subianto sudah memberi perhatian khusus dengan menunjuk Menko PMK Pratikno sebagai koordinator penanganan TBC. Menurutnya, peran aktif kepala daerah bakal jadi kunci, sebagaimana saat menangani pandemi Covid-19.
“Kalau TB ini kuncinya nomor satu, teman-teman kepala daerah serius aja tuh, jadikan prioritas,” tegas Tito.
Ia meminta Pemda membentuk tim penanggulangan TBC hingga level provinsi, kabupaten, dan kota, lengkap dengan analisis dan evaluasi (Anev) rutin. Kemendagri juga menugaskan Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA dan Plt Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami memimpin teknis penanganan TBC, mirip pola penanganan Covid-19.
Tito menyebut, progres penanganan TBC bakal diumumkan ke publik, sementara daerah dengan kinerja terbaik akan mendapat penghargaan.
Selain TBC, Mendagri juga mengingatkan pentingnya dukungan Pemda terhadap program MBG. Ia menekankan peran dinas kesehatan dalam mencegah keracunan makanan, termasuk melalui rapat internal, mekanisme pengecekan, dan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Sebelum dihidangkan ada UKS yang akan mengecek kualitas, baik di dapur, oleh ahli gizi, maupun saat makanan sampai di sekolah,” ujarnya.
Rakor ini turut dihadiri Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Wamendagri Bima Arya, jajaran Badan Gizi Nasional, serta sejumlah menteri dan kepala daerah secara daring.
Baca juga: Rapat di Kertanegara, Presiden Prabowo Bahas Evaluasi Program MBG hingga Transisi Energi