Channel9.id-Jakarta. Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Salah satu kontribusi utama yang diminta yakni penyediaan lahan tanpa biaya bagi pembangunan dan operasional fasilitas PSEL.
“Yang paling utama adalah bagaimana membentuk collection system, mulai dari membuat bak-bak sampah di masyarakat, lalu dikoleksi dengan sistem transportasi hingga ke TPA,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Tingkat Menteri di kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan turut dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, serta sejumlah pejabat lintas kementerian.
Tito menjelaskan, setelah sampah terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Pemda harus memastikan ketersediaan lahan untuk alat insinerator. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi agar masyarakat memahami fungsi alat tersebut.
“PSEL ini opportunity. Selain membantu Pemda mengurangi sampah, juga menghasilkan energi listrik,” kata Tito.
Untuk memperkuat pelaksanaan program itu, Tito menugaskan Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA dan Dirjen Bina Bangda Restuardy Daud mengawal langsung implementasi PSEL bersama Kementerian Lingkungan Hidup.
Ia menambahkan, kebijakan pengelolaan sampah kini bertransformasi dari strategi hilir ke hulu menjadi hulu ke hilir. Artinya, masyarakat diharapkan dapat mengurangi sampah sejak sumbernya melalui konsep reduce, reuse, dan recycle (3R).
“Dengan berbasis hulu ke hilir, sampah yang sampai ke TPA itu sedikit,” tandas Tito.
Baca juga: Mendagri Tito: Sampah Jadi Peluang Energi untuk Negara