Mall tutup
Ekbis

Grand Mall Bekasi Tutup Permanen: Alarm bagi Pengelola Pusat Perbelanjaan Konvensional

Channel9.id, Jakarta – Tutupnya Grand Mall Bekasi menandai babak baru dalam dinamika ritel di kawasan penyangga Jakarta. Bangunan yang dulu ramai dikunjungi warga kini tampak lengang, meninggalkan kesan kontras antara masa kejayaan pusat perbelanjaan konvensional dan perubahan perilaku konsumen yang kian bergeser ke arah digital dan gaya hidup modern.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah berhenti beroperasi sejak awal 2025 setelah beberapa tahun mengalami penurunan pengunjung.

Menurutnya, fenomena ini bukan kasus tunggal, melainkan bagian dari perubahan besar dalam lanskap ritel nasional.

“Pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya sangat pesat. Banyak mal baru yang hadir dengan konsep inovatif dan menghadirkan customer experience menarik,” jelas Alphonzus, Sabtu (11/10/2025).

Ia menambahkan, pusat perbelanjaan lama yang tidak beradaptasi terhadap perubahan tren dan kebutuhan gaya hidup masyarakat akan kehilangan daya saing.

“Pusat belanja yang tidak berinovasi tentu tidak akan menarik lagi. Pada akhirnya ditinggalkan pengunjung, lalu penyewanya ikut pergi,” ujarnya.

Sebagai wilayah urban dengan populasi muda dan dinamis, Bekasi mengalami pergeseran gaya hidup yang signifikan. Masyarakat kini cenderung mencari pengalaman berbelanja yang lebih personal dan interaktif — mulai dari konsep lifestyle mall hingga integrasi hiburan dan kuliner.

“Gaya hidup masyarakat berubah sangat cepat. Mal yang tak mampu mengikuti tren ini akan tertinggal,” kata Alphonzus.

Beberapa pusat perbelanjaan baru seperti Summarecon Mall Bekasi dan Lagoon Avenue menjadi contoh sukses dari transformasi ini, menawarkan kombinasi shopping experience, ruang komunitas, serta teknologi digital untuk menarik konsumen muda.

Meski pihak pengelola belum memberikan keterangan resmi, sejumlah sumber di lapangan menyebut bangunan Grand Mall akan dialihfungsikan menjadi institusi pendidikan.

Langkah ini menunjukkan arah baru bagi sektor properti komersial yang kini mulai mengoptimalkan aset lama untuk kebutuhan sosial dan pendidikan.

Jika rencana tersebut terealisasi, Grand Mall Bekasi bisa menjadi salah satu contoh konkret bagaimana ruang ekonomi lama berevolusi menjadi ruang sosial baru, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pascapandemi dan perkembangan digital.

Grand Mall Bekasi merupakan salah satu portofolio di bawah Lippo Malls Indonesia, bagian dari konglomerasi Lippo Group milik Mochtar Riady. Kini, banyak aset bisnis Lippo dikelola oleh generasi kedua, James Riady, dengan fokus pada efisiensi dan diversifikasi sektor pendidikan, kesehatan, dan teknologi.

Transformasi fungsi Grand Mall pun sejalan dengan arah bisnis Lippo yang kini memperkuat sektor pendidikan melalui lembaga-lembaga seperti UPH dan Sekolah Pelita Harapan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  14  =  18