Channel9.id – Jakarta. Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel mengeklaim tak ada satu pun mobil miliknya yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait perkara dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Yang 20 sekian mobil itu tidak ada satupun mobil saya ya,” kata Noel di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).
Selain itu, Noel juga membantah bahwa dirinya ikut dijaring KPK saat operasi tangkap tangan (OTT).
“Yang pasti saya tidak ada OTT,” ucapnya.
Noel enggan menjelaskan terkait upaya hukum yang akan diambilnya terkait perkara tersebut. Ia hanya menegaskan KPK tak pernah menyebutkan adanya penyitaan mobil miliknya.
Noel pun menyebut kasus yang menjeratnya ini merupakan framing dari pihak yang tidak suka dengan dia.
“Nantilah, nanti dong. Yang jelas gini, dari KPK nggak pernah menyebutkan saya OTT. Kedua, dari KPK juga nggak ada menyebutkan bahwa itu mobil saya. Itu yang paling penting, artinya siapa yang bermain framing kotor ini,” ujarnya.
Sebelumnya, KPK memindahkan 32 kendaraan yang disita dari kasus pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan).
Kendaraan tersebut terdiri dari 4 Honda CRV, BMW 330i, Suzuki Jimny 5 pintu, 2 Mitsubishi Xpander, Toyota Corolla, Hyundai Stargazer, 2 Hyundai Palisade, Hilux, Jeep Cherokee, Nissan GTR.
Mitsubishi Pajero Sport, Toyota LC HDJ 80 R, Toyota Yaris, Land Cruiser 300, BAIC BJ40 Plus, Mercedes Benz C300, Mazda 6 SDN, Suzuki 3K5FX (4×2), BMW tipe 218i, Wuling.
Kemudian Vespa Sprint, Vespa, Ducati Xdiavel, Ducati Hypermotard, Ducati Multi Strada, Ducati Streetfighter, dan Ducati Scrambler.
KPK telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan/atau gratifikasi berkaitan pengurusan sertifikasi K3.
Mereka ialah mantan Noel Ebenezer dan Irvian Bobby Mahendro selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker & K3).
Kemudian Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang Gerry Aditya Herwanto Putra, Sub Koordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 tahun 2020-2025 Subhan, Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021-Februari 2025 Hery Sutanto, Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020-sekarang Anitasari Kusumawati, Direktur Jenderal Binwasnaker & K3 pada Maret 2025-sekarang Fahrurozi.
Lalu Subkoordinator Sekarsari Kartika Putri, Koordinator Supriadi, Perwakilan PT Kem Indonesia Temurila, dan Miki Mahfud yang juga merupakan pihak dari PT Kem Indonesia.
HT