Channel9.id-Jakarta. Film Indonesia bergenre horor masih terus diproduksi dengan berbagai tema. Kali ini, Verona Films secara resmi meluncurkan produksi film perdananya dengan judul ‘Riba’.
Menunjuk Adhe Dharmastriya sebagai Sutradara, Riba adalah sebuah film horor yang tidak hanya menghadirkan cerita yang menyeramkan namun juga penuh pesan sosial mendalam tentang praktik Riba.
Film Riba diadaptasi dari dari dari kisah nyata yang ditulis dalam bentuk thread berjudul “Getih Anak” di akun @mitologue yang populer di media sosial X. Thread tersebut hingga berita ini dirilis sudah mencapai 3,9 juta pembaca dengan lebih dari 20 ribu likes.
“Kami ingin menghadirkan cerita horor yang menegangkan sekaligus menggugah hati penonton. Tidak disangka, reaksi penonton ternyata seperti yang kami harapkan. Jadi saya sangat bersyukur melihat para penonton bisa merasakan apa yang ingin kami sampaikan melalui film Riba ini,” kata Produser film Riba, Titin Suryani usai melakukan pres screening di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Titin pun menyampaikan harapannya agar film Riba bisa diterima dan dinikmati seluruh masyarakat, dan juga bisa menghadirkan pengalaman menonton horor yang berbeda di hati para penikmat film Indonesia.
Sementara itu, Sang sutradara mengungkapkan bahwa ada tantangan terbesar dalam mengadaptasi film ini. “Iya ini benar kita mengangkat film ini bukan hanya sekedar horor saja melainkan refleksi sosial tentang tekanan ekonomi dan pilihan-pilihan yang ekstrem yang mungkin saja bisa dilakukan. Untuk tantangan sebenarnya menjaga sebuah esensi cerita asli tanpa kehilangan emosional karakter. Dan aku pun ingin mengajak para penonton tidak hanya merasakan ketakutan, tetapi juga konflik batin dari salah satu karakter utama yang terjebak dalam keputusan fatal,” ujar Adhe Dharmsatriya.
Adapun, aktris Fanny Ghassani mengungkapkan sebuah tantangan besar dalam film horor terbarunya. Tantangan yang ia dapatkan bukan hanya mendalami karakter yang diperankan, tetapi juga ketika dirinya harus memerankan sebagai jenazah yang lengkap dengan riasan pocong.
Fanny Ghassani mengaku tidak ada pilihan lain selain ia sendiri yang menjalani adegan tersebut karena disaat itu tidak pakai pemeran pengganti. Pengalaman dikafani itu memberi sebuah kesan yang mendalam dan membekas bagi dirinya. Ia mengaku saat tubuhnya dibalut kain kafan merasakan kehilangan kendali sebagai manusia.
“Sebenarnya tidak ada opsi untuk pakai stunt atau ganti orang. Karena butuh muka aku meskipun di-make up effect. Jadi mau nggak mau memang harus aku lakuin sendiri. Sebenarnya dipocongin itu adalah sebuah perjalanan juga buat aku dan ketika kita dipocongin kek begitu ya, itu rasanya nggak berdaya sebagai manusia. Dengan tangan diikat, kaki diikat, badan diikat, kepala diikat, dan hidung disumpel kapas, wah ternyata gini ya rasanya menjadi orang yang nggak berdaya,” ujar Fanny Ghassani.
Kisahnya tentang seorang ayah muda Sugi (Ibrahim Risyad), yang semula hidupnya damai bersama istri tercinta Rohmah (Fanny Ghassani), dua anaknya Dimas (Kevin Danu) dan Bening (Emilat Morshedi), serta ibu mertuanya Lastri (Jajang C. Noer), kehidupannya hancur seketika saat ia terjerat hutang Riba dari seorang juragan bengis.
Di tengah keputusasaan akibat tekanan dan ancaman dari si juragan, Sugi terjebak dalam tawaran pesugihan “Getih Anak” dari sahabat lamanya Muji (Wafda Saifan) – ritual berdarah yang menjanjikan kekayaan namun dengan konsekuensi setiap tetes darah membawa kutukan nyata. Kegelapan mulai menyusup ke dalam rumah, teror demi teror yang sangat mengerikan menimpa seluruh keluarga.
Tak semua yang tampaknya mudah membawa berkah, dan tidak semua yang sederhana bebas dari konsekuensi. Kini, Sugi harus menghadapi akibat dari kesalahan pilihannya.
Film Riba tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 4 Desember 2025.
Kontributor: Akhmad Sekhu




