Channel9.id – Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mewakili pemerintah menyampaikan permohonan maaf atas penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera yang dianggap banyak kekurangan.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam upaya penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ini masih terdapat kekurangan,” kata Pratikno dalam jumpa pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Di samping itu, Pratikno mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pemerintah dan seluruh kementerian/lembaga terkait untuk mengerahkan seluruh sumber daya dalam memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana.
“Tapi instruksi dari Bapak Presiden sudah sangat jelas, kita harus mengerahkan seluruh sumber daya dari pemerintah pusat, seluruh K/L, TNI, Polri, BNPB, agar setiap jam, setiap menit, ada perbaikan, percepatan, dan peningkatan respons terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pratikno juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang ikut berkontribusi untuk membantu sesama warga yang terkena musibah.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mengapresiasi seluruh petugas dan relawan yang berjibaku di tengah lapangan untuk menyelamatkan para korban dalam situasi yang sangat tidak mudah.
“Terakhir, kami mengajak seluruh pihak untuk menjaga semangat solidaritas dan tetap bersatu demi keselamatan dan recovery pemulihan semua pihak,” ucapnya.
Cuaca ekstrem telah memicu bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Hingga Rabu (3/12/2025) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia dalam bencana tersebut mencapai 807 jiwa.
Dilihat dari laman resmi BNPB, tertulis jumlah orang hilang sebanyak 647 jiwa dan korban terluka sebanyak 2.600 jiwa. Jumlah warga yang mengungsi meningkat menjadi 582.500 orang tersebar di Sumut, Aceh, dan Sumbar.
Selain itu, BNPB mencatat rumah warga yang mengalami kerusakan dan kerusakan pada fasilitas umum, di antaranya 299 jembatan rusak, 132 fasilitas peribadatan rusak, 9 fasilitas kesehatan rusak.
Sementara itu, data rumah warga yang rusak berat mencapai 3.600, rusak sedang 2.100, rusak ringan 4.900.
HT





