Hukum

BNN Bongkar Pergerakan Dewi Astutik di Golden Triangle dan Golden Crescent

Channel9.id – Jakarta. Badan Narkotika Nasional (BNN) besama Kepolisian Kamboja menangkap gembong narkoba sekaligus buronan internasional, Dewi Astutik alias Mami yang disebut sebagai aktor intelektual penyelundupan dua ton sabu. Dewi diketahui telah menjalankan bisnis narkoba sejak 2023 dan terhubung dengan jaringan internasional.

“Dewi Astutik diketahui memulai bisnisnya pada 2023 dan beroperasi di Golden Triangel (Thailand, Myanmar, Laos),” kata Biro Humas BNN, Kamis (4/11/2025).

Dewi Astutik diketahui sebagai aktor intelektual di balik penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025.

Kawasan Golden Triangle dikenal sebagai wilayah penghasil opium karena negara-negara di dalamnya pernah menjadi produsen terbesar di Asia Tenggara dan dunia. BNN menjelaskan bahwa wilayah tersebut lama menjadi pusat produksi narkotika dan peredaran gelap lintas negara.

Perempuan berusia 43 tahun itu juga terlibat dalam sejumlah kasus besar pada 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent, yakni kawasan produksi opium di Asia Selatan yang meliputi Afghanistan, Iran, dan Pakistan. Aktivitasnya menjangkau pusat distribusi narkotika global yang berada di wilayah pegunungan berbentuk bulan sabit.

“Dewi Astutik alias Mami, buronan internasional dan aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025 serta beberapa kasus besar tahun 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent,” katanya.

Dewi yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, disebut berperan merekrut warga negara Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan di Kamboja untuk dijadikan kurir. Mereka kemudian ditempatkan beroperasi di sejumlah negara, mulai dari Laos, Hong Kong, dan Korea hingga Brasil dan Ethiopia.

“Sampai saat ini Dewi termasuk ke dalam jaringan Kamboja, Nigeria, dan Brasil,” katanya.

Adapun penangkapan Dewi Astutik ini merupakan hasil kerja sama antara BNN, Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Dewi diringkus melalui operasi senyap saat hendak menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville, Kamboja pada Senin (1/12/2025). Operasi senyap lintas negara itu dipimpin oleh Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan.

Usai ditangkap, Dewi yang diduga sebagai pelaku utama dalam penyelundupan narkoba itu dibawa ke Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi kepada Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto. Dewi selanjutnya akan diterbangkan ke Jakarta pada Selasa (2/12/2025) hari ini.

“Proses diplomasi dan pemenuhan legalitas pemindahan tersangka difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, bersama seluruh jajaran KBRI Phnom Penh,” tulis siaran pers BNN, dikutip Selasa.

Setibanya di Indonesia, Dewi menjalani pemeriksaan intensif guna mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat.

BNN menegaskan, penindakan tidak akan berhenti pada penangkapan ini, tetapi berlanjut pada pembongkaran seluruh struktur jaringan yang selama ini beroperasi secara masif dan terorganisasi.

Baca juga: Akhir Pelarian Dewi Astutik Buron Sabu Rp5 T, Ditangkap di Kamboja

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

82  +    =  86