Channel9.id – Makassar. Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menanggapi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem yang menerima bantuan penanganan bencana dari Malaysia dan Tiongkok. Sjafrie menyebut bantuan tersebut merupakan bantuan personal dan bukan termasuk bantuan asing.
“Sebetulnya yang dimaksud itu adalah personal yang dari Cina itu, itu bukan bantuan asing, itu bantuan personal kepada Mualem yang mau mencari jasad-jasad dari para korban bencana,” katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (9/12/2025).
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat menangani bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat secara mandiri. Ia menyatakan, negara masih memiliki sumber daya yang memadai untuk menangani tanpa meminta bantuan negara lain.
“Tetapi secara keseluruhan penanggulangan bencana yang ada di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, serta Aceh, itu ditanggulangi secara mandiri,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa Presiden Prabowo telah mengevaluasi sistem penanggulangan bencana alam, di mana bencana yang ada di Sumatera dan Aceh dapat diatasi oleh negara sendiri.
“Beliau sudah mengambil suatu evaluasi bahwa bencana ini adalah bencana yang bisa kita atasi oleh bangsa sendiri,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah mempunyai kemampuan peralatan sendiri, mulai dari angkatan darat, laut, maupun udara.
“Kita mempunyai logistik yang cukup, kita punya obat-obatan yang cukup, kita mempunyai tenaga medis yang sangat memberi bantuan yang berasal dari kampus-kampus, dari universitas. Dan ini kita kolaborasikan menjadi satu sistem penanggulangan bencana,” jelasnya.
Diketahui, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengerahkan lima orang relawan dari Tiongkok untuk membantu mendeteksi korban bencana banjir dan longsor yang masih tertimbun. Mereka disebut memiliki alat untuk melacak jenazah.
“Tim dari China lima orang datang untuk mendeteksi mayat yang ada di dalam lumpur dan mereka ada alat untuk mengambil mayat-mayat itu,” kata Mualem kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).
Kelima orang itu sudah menjumpai Mualem di Pendopo Gubernur Aceh. Mereka tampak mengenakan seragam biru serta terdapat bendera Tiongkok di lengan kiri.
Mualem menyebutkan, kelimanya akan dikerahkan ke sejumlah daerah paling parah terdampak bencana. Wilayah itu berada di pesisir timur Aceh.
“Mayat-mayat di Aceh Timur, Aceh Utara dan Aceh Tamiang masih dalam lumpur, jadi lumpur itu sampai sepinggang. Jadi mereka ada alat bantu kita,” jelasnya.
HT





