Nasional

Jakarta Olah Sampah Perkotaan Jadi Bahan Bakar Alternatif untuk Industri

Channel9.id, Jakarta — Jakarta resmi memasuki fase baru pengelolaan sampah perkotaan. Melalui operasional RDF Plant Rorotan, sampah yang selama ini menjadi persoalan klasik kota kini diolah menjadi bahan bakar alternatif bernilai ekonomi dan siap dimanfaatkan sektor industri.

Produk Refuse Derived Fuel (RDF) yang dihasilkan fasilitas pengolahan sampah terbesar di Indonesia tersebut telah memiliki pasar tetap, menyusul ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (PJB) antara Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut kerja sama ini menjadi tonggak penting transformasi pengelolaan sampah Jakarta menuju ekonomi sirkular dan penguatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).

“RDF Plant Rorotan membuktikan bahwa sampah kota tidak lagi sekadar beban, tetapi dapat diolah menjadi energi alternatif yang bernilai dan berkelanjutan,” ujar Asep saat peluncuran armada baru truk compactor pengangkut sampah ke RDF Plant Rorotan di Jakarta Utara, Selasa (16/12/2025).

Melalui perjanjian tersebut, Indocement akan menyerap RDF dari Rorotan dengan skema harga berbasis kualitas di kisaran US$24 hingga US$44 per ton. Kontrak ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak.

Menurut Asep, kehadiran offtaker menjadi faktor kunci keberlanjutan program RDF. “Adanya pembeli tetap memberikan kepastian bahwa RDF yang diproduksi akan terserap industri secara berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kerja sama ini menegaskan bahwa RDF telah bertransformasi dari konsep menjadi bagian nyata dalam rantai pasok energi alternatif. “Ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah modern dapat berjalan seiring dengan kebutuhan industri dan prinsip keberlanjutan,” katanya.

Sebelum masuk tahap komersial, RDF Plant Rorotan telah melewati berbagai fase uji coba dan penyempurnaan operasional. Seluruh proses dilakukan secara bertahap dengan pendampingan tenaga ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) guna memastikan aspek teknis, lingkungan, dan keselamatan sesuai standar.

“Kami memastikan setiap tahapan berjalan matang. Tidak ada proses yang dipercepat tanpa evaluasi,” jelas Asep.

Indocement Siap Serap Hingga 1.700 Ton per Hari

Direktur Indocement Oey Marcos menyatakan apresiasinya terhadap kesiapan Jakarta, mulai dari infrastruktur fasilitas, teknologi pengolahan, hingga sistem pengangkutan sampah yang disiapkan secara terintegrasi.

“Kami melihat keseriusan yang nyata, bukan setengah-setengah. RDF adalah salah satu solusi paling efisien dalam pengelolaan sampah sekaligus penyediaan energi alternatif,” ujar Marcos.

Indocement menyatakan kesiapan menjadi offtaker dengan kapasitas penyerapan hingga 1.700 ton RDF per hari. Menurutnya, penandatanganan PJB ini menjadi tonggak penting dan diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain.

“Program ini harus berhasil dan memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi Jakarta tetapi juga sebagai referensi nasional,” tegasnya.

Operasional RDF Plant Rorotan ditopang sistem pengangkutan sampah modern berbasis truk compactor tertutup. Pada tahap awal, pengangkutan dilayani oleh 97 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2024. Untuk memperkuat layanan, DLH DKI Jakarta menambah 51 unit truk compactor baru, termasuk 10 unit berbasis listrik, sehingga total armada yang beroperasi mencapai 148 unit.

Sampah yang diolah berasal dari 16 kecamatan di sekitar fasilitas guna memperpendek jarak angkut, menekan biaya operasional, serta menjaga kesinambungan suplai. Seluruh armada menggunakan bak tertutup dan sistem pemadatan untuk meminimalkan bau, mencegah sampah tercecer, serta meningkatkan efisiensi ritasi.

“Kami menerapkan zonasi pengangkutan agar pasokan stabil dan operasional RDF Plant berjalan optimal,” kata Asep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  52  =  56