Channel9.id, Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperkuat konektivitas jalan nasional dengan memfungsikan dan mengoperasikan sembilan ruas tol baru sepanjang 197,1 kilometer selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kebijakan ini diarahkan untuk menjaga kelancaran mobilitas masyarakat sekaligus menopang arus logistik pada momen peningkatan aktivitas ekonomi akhir tahun.
Berdasarkan informasi Kementerian PU, ruas tol yang difungsionalkan tersebut tersebar di jaringan Tol Trans Sumatra dan Tol Trans Jawa. Pengoperasian sementara ini berlaku mulai 16 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, dengan jam layanan pukul 07.00–17.00 WIB.
“Untuk menjaga kelancaran pergerakan masyarakat dan distribusi barang selama Nataru, Kementerian PU menambah sembilan ruas tol fungsional dan operasional,” tulis Kementerian PU melalui kanal resminya, Selasa (16/12/2025).
Langkah ini diharapkan mampu menekan kepadatan lalu lintas di ruas utama, mempersingkat waktu tempuh, serta meningkatkan efisiensi perjalanan, khususnya pada jalur strategis yang menjadi penghubung kawasan industri, pelabuhan, dan pusat konsumsi.
Adapun, Tol Sigli–Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji–Seulimeum) telah lebih dulu difungsionalkan sejak 6 Desember 2025, sementara delapan ruas lainnya mulai beroperasi pada periode Nataru.
Sejumlah ruas tol yang dibuka mencakup koridor strategis di Sumatra, Jawa, hingga Kalimantan. Di Sumatra, ruas seperti Palembang–Betung, Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat, serta Sigli–Banda Aceh diharapkan memperkuat akses logistik dan pariwisata regional. Sementara di Jawa, ruas Cikampek–Cikopo–Palimanan serta Probolinggo–Banyuwangi menjadi penopang utama arus kendaraan menuju kawasan timur Pulau Jawa.
Di Kalimantan Timur, pengoperasian sementara Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) turut mendukung konektivitas kawasan penyangga pusat pemerintahan baru, sekaligus memperlancar mobilitas barang dan jasa selama periode libur panjang.
Berikut sembilan ruas tol yang difungsionalkan tanpa tarif selama Nataru:
Tol Sigli–Banda Aceh, Seksi 1 Padang Tiji–Seulimeum (24,67 km)
Tol Palembang–Betung, Seksi 2 Rengas–Pulau Rimau (30,75 km)
Tol Junction Palembang, Ramp 1, 5, 6, 7B, dan 8 (7,5 km)
Tol Cikampek/Cikopo–Palimanan, Km 72+200–110+359 dan Km 129+975–131+475 A/B (39,38 km)
Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat, Sinaksak–Simpang Panei (12,37 km)
Tol Probolinggo–Banyuwangi, Seksi 1 Gending–Krakasan dan Seksi 2 Krakasan–Paiton (24,08 km)
Tol Tangerang–Merak, pelebaran lajur ketiga Cilegon Timur–Cilegon Barat (8,05 km)
Tol IKN, Seksi 3A, 3A2, 3B, 2B2, 5A, 5B, 6A, dan Jembatan Pulau Balang (50,23 km)
Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg, JC Sedyatmo–IC Kosambi (4,70 km)
Dengan tambahan ruas tol ini, pemerintah berharap arus transportasi selama Nataru dapat berlangsung lebih terkendali, sekaligus memperkuat peran infrastruktur jalan tol sebagai penggerak aktivitas ekonomi nasional di penghujung tahun.





