Amran
Ekbis

Kepala Bapanas Amran Minta Pelaku Usaha Patuhi Harga Eceran Tertinggi dan Harga Acuan Penjualan

Channel9.id, Jakarta. Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan instruksi tegas kepada seluruh pelaku usaha, asosiasi, dan distributor pangan untuk mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen yang telah ditetapkan pemerintah. Langkah ini diambil guna memastikan stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat di tengah melimpahnya stok pangan nasional.

Mentan/Kepala Bapanas Amran menyatakan bahwa pengawasan di lapangan akan diperketat. Ia meminta para pengusaha untuk tidak memanfaatkan momentum Nataru demi keuntungan sepihak dengan cara melanggar regulasi harga.

“Tolong HET dipatuhi. Para pengusaha, sampaikan kepada jaringannya bahwa HET harus diikuti. Imbauan kami sudah cukup, sekarang saatnya bertindak. Dan satgas pangan langsung turun. Tidak boleh ada lagi alasan produksi kurang atau bahan baku tidak ada, karena faktanya stok kita melimpah,” tegas Kepala Bapanas Amran dalam Rakor Pengendalian Stabilitas Pangan jelang HBKN 2025 pada Kamis (18/12/2025) yang dihadiri kementerian/lembaga terkait, pelaku usaha pangan, serta BUMN pangan di Kantor Bapanas, Jakarta.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras diperkirakan mengalami peningkatan signifikan mencapai 34,79 juta ton atau meningkat 13,6 persen dibandingkan produksi beras tahun 2024. Sementara stok beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog diproyeksikan sangat kuat mencapai 3,7 juta ton pada akhir tahun 2025.

Kemudian produksi daging ayam dan telur ayam ras juga menunjukkan indikator yang menggembirakan karena kondisinya surplus dalam menopang kebutuhan nasional. Dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional per Desember 2025, terdapat surplus produksi terhadap konsumsi daging ayam ras sebesar 147,9 ribu ton dan 45,2 ribu ton untuk telur ayam ras.

Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman secara khusus menyentil peran middleman atau tengkulak yang kerap mengambil keuntungan berlebih di tengah-tengah rantai distribusi. Langkah tegas pemerintah pun diperlukan.

“Saudara-saudara saya sampaikan, yang kemarin ribut masalah beras, aku harus jelaskan di sini. Yang tersangka itu pelaku-pelaku ada pupuk palsu macam-macam, termasuk beras itu sudah 75. Ini yang tersangka sekarang. izin-izin kita cabut. Minyak goreng, pupuk, beras, dan seterusnya. Kita kalau tidak tegas, pemerintah yang dihujat,” tegas Amran.

Berdasarkan Panel Harga Pangan, beras sebagai komoditas pangan yang kerap menyumbang inflasi mengalami penurunan harga dalam dua pekan terakhir. Per 17 Desember, rata-rata harga secara nasional untuk beras medium di kisaran Rp 13.559 per kilogram (kg) turun 0,01 persen dari minggu sebelumnya. Begitu juga dengan beras premium yang turun 0,07 persen menjadi Rp15.572 per kg.

One Reply to “Kepala Bapanas Amran Minta Pelaku Usaha Patuhi Harga Eceran Tertinggi dan Harga Acuan Penjualan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  36  =  38