Channel9.id-Jakarta. Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menyerukan agar Tahun Baru 2026 dijadikan momentum meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam arah pembangunan nasional. Seruan ini disampaikan di tengah meningkatnya tantangan sosial, ketimpangan ekonomi, krisis lingkungan, hingga persoalan penegakan hukum.
Wakil Ketua Umum DNIKS Rudi Andries menilai berbagai persoalan tersebut bukan sekadar tantangan teknis, melainkan cerminan menjauhnya praktik bernegara dari nilai-nilai Pancasila.
“Ketimpangan sosial-ekonomi yang melebar, kerusakan lingkungan yang masif, serta hukum yang belum sepenuhnya adil adalah sinyal serius bahwa keadilan sosial sebagaimana diamanatkan Pancasila masih belum terwujud,” ujar Rudi dalam Pesan Tahun Baru 2026, Rabu (1/1/2026).
DNIKS menyoroti meningkatnya kerentanan kelompok miskin, pekerja informal, masyarakat adat, serta wilayah pinggiran akibat pembangunan yang belum merata. Kondisi tersebut dinilai berpotensi memicu krisis sosial, konflik horizontal, dan menurunnya kepercayaan publik terhadap negara.
Selain itu, DNIKS juga menekankan krisis ekologi sebagai persoalan kemanusiaan. Eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dinilai telah memperparah bencana dan mengancam ruang hidup masyarakat.
“Kerusakan lingkungan adalah pelanggaran terhadap hak hidup dan keadilan antar generasi, serta bertentangan dengan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial Pancasila,” tegasnya.
Di bidang penegakan hukum, DNIKS menilai hukum harus bebas dari pengaruh kekuasaan dan kepentingan ekonomi. Penegakan hukum yang tidak adil dinilai hanya akan memperdalam ketidakpercayaan publik dan melemahkan wibawa negara.
“Negara yang kuat adalah negara yang adil, bukan yang represif. Pemerintahan yang bersih adalah syarat mutlak bagi kesejahteraan sosial,” kata Rudi.
Memasuki 2026, DNIKS menyatakan komitmen untuk mengawal kebijakan publik yang berpihak pada keadilan sosial, mendorong perlindungan lingkungan, memperjuangkan penegakan hukum yang adil, serta menjadi mitra kritis dan konstruktif pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
DNIKS mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan Pancasila bukan sekadar simbol, melainkan pedoman nyata dalam kebijakan dan tindakan negara demi masa depan Indonesia.
Baca juga: Pesan Natal 2025 DNIKS: Refleksi Bencana Sumatera dan Harapan pada Kepemimpinan Nasional





