Channel9.id, Jakarta. Pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 menunjukkan dinamika menarik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat total 12,38 juta orang memanfaatkan angkutan umum dalam periode H-7 Natal hingga H+3, atau sejak 18–28 Desember 2025. Angka ini meningkat hampir 5% dibandingkan Nataru tahun sebelumnya, mencerminkan tingginya mobilitas publik di akhir tahun.
Ketua Harian Posko Pusat Angkutan Nataru 2025/2026, Asmul Khairi, menjelaskan bahwa kereta api masih menjadi moda favorit, dengan jumlah penumpang mencapai lebih dari 4,26 juta orang. Di sisi lain, angkutan penyeberangan mengalami lonjakan signifikan, digunakan oleh sekitar 2,17 juta penumpang, disusul angkutan laut sebanyak 1,06 juta orang.
Sementara itu, transportasi udara mencatat hampir 3 juta penumpang, dan angkutan jalan melalui bus di terminal Tipe A dan B digunakan oleh sekitar 1,88 juta orang. Data ini menunjukkan distribusi penggunaan moda transportasi yang relatif merata, meski terdapat pergeseran minat pada sektor tertentu.
Selain angkutan umum, pergerakan kendaraan pribadi juga cukup tinggi. Kemenhub mencatat sekitar 1,9 juta kendaraan keluar dari Jakarta melalui gerbang tol, dan 1,8 juta kendaraan masuk pada periode yang sama. Total kendaraan yang melintas di gerbang tol Jabodetabek mencapai 4,9 juta unit, sedangkan di luar Jabodetabek tercatat 4,8 juta kendaraan.
Di ruas jalan arteri, mobilitas pun tak kalah padat. Pada wilayah Jabodetabek, jumlah kendaraan keluar mencapai 5,9 juta unit dan kendaraan masuk sebanyak 5,3 juta unit. Adapun di arteri non-Jabodetabek, tercatat 5,7 juta kendaraan melintas selama periode libur Natal.
Asmul mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan peningkatan curah hujan, serta aktif memantau informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan agar keselamatan tetap terjaga.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa evaluasi awal menunjukkan sektor penyeberangan mengalami peningkatan penumpang lebih dari 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, jumlah pengguna angkutan jalan atau bus justru mengalami penurunan sekitar 6,5%.
Khusus pada H+1 Natal 2025, jumlah penumpang penyeberangan tercatat melonjak hingga 27%, sementara pengguna bus turun lebih dari 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan adanya perubahan preferensi masyarakat dalam memilih moda transportasi.
Di sisi lain, kinerja lalu lintas dinilai membaik. Kecepatan rata-rata perjalanan Jakarta–Semarang meningkat, disertai pemangkasan waktu tempuh beberapa menit dibandingkan Nataru sebelumnya. Peningkatan serupa juga terjadi pada rute sebaliknya, Semarang–Jakarta, baik dari sisi kecepatan maupun efisiensi waktu perjalanan.
Kemenhub menilai capaian ini sebagai sinyal positif dari pengelolaan lalu lintas dan transportasi selama periode puncak liburan, meski tetap diperlukan kewaspadaan tinggi mengingat kondisi cuaca dan volume pergerakan yang masih berpotensi meningkat hingga pergantian tahun.





