Channel9.id-Jakarta. Wamendagri Akhmad Wiyagus mengimbau seluruh pemerintah daerah (Pemda) segera melakukan langkah mitigasi dan kesiapsiagaan darurat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah. Menurutnya, mitigasi merupakan upaya proaktif untuk menekan dampak dan kerugian akibat bencana.
“Antisipasi bencana hidrometeorologi basah di daerah sudah dijelaskan Kepala BMKG secara detail. Ini tolong benar-benar dipedomani dan diikuti detik per detik bila perlu, karena dinamikanya sangat cepat,” kata Wiyagus dalam Rapat Koordinasi Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Basah yang digelar secara virtual dari Jakarta, Senin (29/12/2025).
Wiyagus menegaskan, Mendagri Tito Karnavian telah menginstruksikan sejumlah langkah kebijakan untuk mengantisipasi dampak bencana berskala besar. Kepala daerah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diminta menggelar apel siaga bencana yang melibatkan BPBD, Dinas Kesehatan, serta pemangku kepentingan seperti Palang Merah Indonesia (PMI) agar penanganan dapat berlangsung cepat saat bencana terjadi.
Pemda dengan curah hujan tinggi juga diminta segera mendata dan memitigasi wilayah rawan banjir dan tanah longsor. Wiyagus menekankan pentingnya relokasi warga di daerah rawan sejak dini, tanpa menunggu terjadinya bencana.
“Masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan longsor agar direlokasi sejak awal. Tidak menunggu bencana, ini penting,” ujarnya.
Selain itu, Pemda diharapkan melakukan pencegahan dini melalui sosialisasi, edukasi, serta simulasi tanggap bencana untuk meningkatkan respons masyarakat. Kepala daerah juga diminta menetapkan langkah-langkah kesiapsiagaan guna mengurangi risiko dan dampak bencana hidrometeorologi.
“Beliau (Mendagri) menekankan bahwa rentetan kejadian ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh jajaran pemerintahan daerah agar kita tidak mendadak,” imbuhnya.
Wiyagus juga mengimbau kepala daerah menyiapkan logistik dan peralatan pendukung penanggulangan bencana serta melakukan pemantauan situasi secara cermat dan berkelanjutan. Informasi terkini dari BMKG, menurutnya, harus segera disosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai media.
“BMKG sangat intens menginformasikan perkembangan cuaca. Jangan lupa, segera disebarluaskan kepada masyarakat melalui media elektronik,” jelasnya.
Di akhir arahannya, Wiyagus meminta Pemda melakukan pemantauan dan perbaikan infrastruktur, termasuk normalisasi sungai, sebagai langkah pengendalian banjir dan tanah longsor. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Menko PMK Pratikno atas konsistensinya mengingatkan kesiapsiagaan bencana.
Baca juga: Jelang Nataru, Wamendagri Warning Pemda soal Ancaman Inflasi





