Channel9.id-Jakarta. Kepolisian Bulgaria telah mengidentifikasi 15 suporter sepakbola yang diduga melakukan pelecehan rasisme terhadap pemain Inggris, saat pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2020 di Sofia, Bulgaria, Senin (14/10).
Polisi saat ini menahan enam orang suporter, sementara sembilan orang lainnya masih dalam penyelidikan polisi. Tiga orang terduga pelaku pelecehan lainnya masih dicari pihak polisi.
Pada pertandingan tersebut, wasit sempat menghentikan laga Inggris melawan Bulgaria di babak pertama setelah terjadi insiden pelecehan rasisme terhadap pemain berkulit hitam asal tim Inggris oleh suporter Bulgaria.
“Kami tidak mentoleranasi perilaku seperti itu,” ujar komisioner Kementerian Dalam Negeri Bulgaria Georgi Hadzhiev sebagaimana dikutip bbc.
Atas insiden ini, Ketua Sepakbola Bulgaria Borislav Mihaylov mengundurkan diri.
Sementara itu, Manajer tim Bulgaria Krasimir Balakhov menyatakan ia tidak mendengar ujaran bernada rasis dari supporter yang ditujukan kepada pemain Inggris. Bahkan, ia menuding Inggris memiliki masalah rasisme yang lebih besar.
Namun, Balakhov akhirnya mengakui insiden itu terjadi. Di akun Facebook-nya, Balakhov memposting permintaan maaf kepada pesepakbola Inggris dan semua orang yang tersinggung atas insiden tersebut.
“Saya mengutuk semua bentuk rasisme sebagai satu perilaku tidak dapat diterima yang bertentangan dengan hubungan manusia. Saya pikir segala bentuk prasangka dapat dikubur dalam-dalam di masa lalu,” ujarnya.
Pemain legendarys Bulgaria Hristo Stoichkov menanggapi insiden ini dengan sangat emosional. Saat ditanya bagaimana agar kejadian tidak terulang lagi di masa mendatang, dia mengatakan oknum suporter itu seharusnya dilarang menonton di stadium atau diberikan hukuman yang lebih berat.
Stoichkov merujuk kejadian final Piala Champion antara Liverpool melawan Juventus tahun 1985 di Stadium Heysel, yang menewaskan 39 penonton. Akibat peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel itu, klub-klub Inggris dilarang bertanding di tingkat internasional selama lima tahun.
Ketua Asosiasi Sepakbola Inggris Aleksander Ceferin dan UEFA mengutuk aksi suporter Bulgaria itu. Ceferin mengajak pecinta sepakbola dan pemerintah untuk memerangi rasisme.

Pemain gelandang Inggris Jordan Henderson menyebut perilaku suporter Bulgaria yang mengejek bernada rasis dan memberi hormat ala Nazi sebagai hal yang menjijikkan.
“Tentu saja saya tidak senang dengan situasi saat kami bermain di sana, sangat tidak nyaman, dan seharusnya tidak terjadi di tahun 2019,” ujar Henderson.
Sebelumnya, pertandingan babak kualifikasi antara Inggris melawan Bulgaria, Senin (14/10), sempat dihentikan dua kali oleh wasit asal Kroasia, Ivan Bebek. Pertandingan terhenti akibat ulah fans sepakbola Bulgaria yang mengejek pemain berkulit hitam dari Inggris, Tyrone Mings dan Raheem Sterling.
Selain meledek pemain Inggris, sekelompok penonton yang mengenakan pakaian hitam juga terlihat memberi hormat ala Nazi.
Dalam pertandingan tersebut, Inggris akhirnya membungkam Bulgaria dengan skor 6-0.