Channel9.id-Jakarta. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan akan segera membereskan sejumlah masalah berkaitan dengan proyek-proyek dikerjakan perusahaan negara. Dia menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan kerja sama Pertamina dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco. “Kami harus review dan statusnya bagaimana saya belum tahu,” kata Erick, Rabu 23 Oktober 2019.
Erick mengaku belum mengetahui detail permasalahan di BUMN. Pasalnya dia baru diberi tahu menjadi Menteri BUMN pada Senin lalu. “Saya belum mempelajari BUMN,” tuturnya.
Proyek Kereta Cepat adalah kerja sama BUMN yang tergabung dalam konsorsium PT Silar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway Group Ltd. Megaproyek ini dibiayai China Development Bank sebesar US$ 1,5 miliar.
Adapun kerja sama Pertamina dengan Aramco untuk pengembangan kilang di Cilacap terganjal penilaian aset. Hingga saat ini kedua perusahaan belum menyepakati nilai aset yang diajukan.
Erick menyatakan siap dicopot kapan saja oleh Presiden jika dianggap gagal. “Pernyataan Presiden harus siap dicopot, dan saya siap.” Dia mengatakan akan terbuka dengan masukan dan kritik selama memimpin Kementerian BUMN.
Salah satu rencana yang akan dilakukan Erick adalah membangun ekosistem badan usaha milik negara dengan badan usaha milik daerah dan swasta. Dengan begitu, nantinya, kata dia, Indonesia tidak hanya dikenal sebagai pemain jago kandang, tapi juga bisa menjadi pemain global.