Channel9.id- Jakarta. Sutradara Ponty Gea, pasti harus memutar otak lebih lama lagi, kali ini film yang ia garap, tak hanya melulu menampilkan bintang film nanti cantik dan rupawan, tetapi para pejabat utama dan para jenderal di negeri ini.
Dalam film layar lebar “Sang Prawira” mengisahkan seorang pemuda di tepian Danau Toba, Sumatera Utara yang punya mimpi dan cita-cita menjadi seorang anggota Polisi. Namun, aral melintang datang dari keluarga. ‘
Kedua orang tuanya berbeda pandangan tentang masa depan si bujang yang sudah remaja SMA. Sang Mamak, membela keinginan sang anak dengan cita-cita anaknya sebagai Bhayangkara Negara, sementara Sang Bapak, lebih condong anaknya cepat bekerja di luar negeri agar dapat menolong keuangan keluarga yang pas-pasan.
Drama antara kesulitan hidup dan idealisme anak muda harus diramu dengan pernak-pernik kehidupan anak muda. Kehidupan penuh gejolak antara emosi, cinta, dengan realita kesulitan dan kemiskinan keluarga.
Mengambil setting lokasi di 130 titik, diantaranya di kawasan Sumatera Utara, seperti di Tanah Karo, Simalungun, Tobasa, Humbahas, Asahan, Tanjung Balai, Sibolga, Nias, Medan, Semarang (Akpol) dan Jakarta (Mabes Polri)
Yang lebih rumit lagi bagi sutradara, selain ide film yang berasal dari petinggi di Polda Sumatera Utara, Utama Polda Sumut yang didukung oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto kemudian diperkaya oleh Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto , terkait sosok polisi yang tegas dan berani.
Adalah kehadiran tokoh-tokoh penting di negeri ini, seperti Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Juga tokoh Sumatera Utara lainnya, Yasona Laoly yang juga Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, juga Kapolri yang kini menjadi Menteri Dalam Negeri Jenderal Pol (Purn) HM Tito Karnavian.
Bahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus memakai baju seragam polisi, karena berperan sebagai pendidik di Akademi Kepolisian Semarang, dengan pangkat Komisaris Besar Polisi.
Kehadiran para petinggi, sebagai bagian setting cerita tentu tidak mudah. Ini karena drama, suspen, dan jalan cerita yang menarik tetap harus dijaga. Semua bahan harus diramu, agar layar lebar tetap menarik bagi penonton.
Inilah “Sang Prawira” film yang layak ditonton bagi keluarga Indonesia, karena sarat muatan pelajaran hidup yang tidak berasal dari rekaan, tetapi kisah kehidupan anak manusia Indonesia.