Channel9.id-Jakarta. Pagi ini bom bunuh diri meledak di dekat kantin Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Pelaku yang masuk ke kantor polisi dan mengancam akan meledakan bom, lalu berlari ke arah kantin.
Satu pelaku yang belum diketahui identitasnya tewas, dan beberapa polisi yang mengejar pelaku mengalami luka-luka akibat pecahan bom yang berisi paku-paku.
Kembalinya aksi teror bom bunuh diri di Medan ini, mengingatkan kembali bahwa ancaman terorisme masih akan menjadi ancaman bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo, di periode kedua ini.
Hal ini yang disampaikan oleh pengamat terorisme Ridwan Habib yang menyebut Presiden Joko Widodo di periode kedua bakal tetap menghadapi ancaman dari kelompok teroris militan, serta eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Secara ancaman keamanan kita masih akan menghadapi selama lima tahun ke depan oleh kelompok-kelompok yang sebenarnya secara jumlah sangat kecil,” ujar Ridwan Habib dalam satu diskusi “Radikalisme atau Manipulasi Agama” di Jakarta.
Siapa kelompok yang masih bermain? Ridwan Habib menyebutkan kelompok itu antara lain kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Khilafah, Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat. Tauhid Wal Jihad hingga faksi terpidana kasus terorisme Abdul Rahim alias Abu Husna.
Seluruh kelompok ini, katanya, “Militan mencari kader baru dan membangun strategi baru untuk menyerang polisi, negara, hinga menyelundupkan bahan peledak,” katanya.