Hot Topic

Artidjo, Sosok Hakim paling Ditakuti Koruptor

Channel9.id-Jakarta. Mantan Hakim Agung, Artidjo Alkostar, dilantik sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi. Artidjo menjadi salah satu hakim agung yang paling ditakuti koruptor kala mengajukan kasasi di Mahkamah Agung. Selama delapan belas tahun berkarier lembaga peradilan tertinggi di Indonesia ini dia belasan kali menambah hukuman para koruptor yang mengajukan kasasi.

Para koruptor berharap pengajuan kasasi ke Mahkamah Agung dapat memperingan hukuman. Yang terjadi justru sebaliknya, ditangan Artidjo vonis hukuman malah diperberat. Beberapa koruptor yang ditambah hukuman oleh Artidjo antara lain, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Ada juga mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo, mantan Gubernur Riau Annas Maamun, bintara Polri di Papua Labora Sitorus, hingga pengacara OC Kaligis.

Artidjo pensiun dari Mahkamah Agung sejak 22 Mei 2018, setelah sebelumnya berkarier sebagai advokat selama 28 tahun. Selama berkarier di MA sepanjang 18 tahun, Artidjo berhasil menyelesaikan 19.708 perkara. Artinya, setiap tahun ada 1.905 perkara yang berhasil dirampungkannya.

Sebagai hakim, Artidjo mampu menjaga integritas jabatannya. Dia kerap menolak tawaran undangan ke luar negeri. Satu alasannya, karena setiap hari ada perkara yang harus diputuskan. “Saya tidak pernah mau (ke luar negeri), konsekuensinya nanti karena tiap hari itu ada penetapan tahanan itu seluruh Indonesia,” ujarnya seperti dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 31 Mei 2018.

Sebagai hakim MA, Artidjo mengaku, tak sedikit pemohon kasasi yang mencabut berkas ketika mengetahui dirinya yang akan menyidangkan perkaranya. “Itu banyak itu (perkara yang dicabut), kadang-kadang mau kami sidangkan itu, eh paginya sudah dicabut,” kata dia.

Setelah pensiun, Artidjo kembali ke kampung halamannya di Situbondo, Jawa Timur dan menjalankan hobi sekaligus bisnis rumah makannya. “Saya bilang kembali ke habitat, yakni memelihara kambing sajalah.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

83  +    =  87