Channel9.id-Jakarta. Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar Polisi Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, insiden keributan yang terjadi antara anggota Brimob dan anggota TNI itu dipicu karena kesalapahaman. “Ini hanya kesalapahaman, semuanya sudah kondusif lagi,” kata dia, Sabtu, 21 Desember 2019.
Bentrok anggota TNI dengan Brimob terjadi di Pasar Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat. Bentrokan sendiri berawal dari oknum anggota TNI 734 SNS yang tak terima ditegur Brimob karena tidak menggunakan helm. Akibatnya, keduanya terlibat adu mulut.
Roem menceritakan, bentrokan terjadi saat anggota Brimob Polda Maluku sedang melaksanakan patroli rutin dan mengatur arus lalu lintas di lokasi kejadian. “Jadi, saat itu anggota kami sedang meningkatkan kegiatan rutin berupa patroli dan pengaturan arus lalu lintas, dan menemukan ada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm,” katanya.
Melihat ada pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, sambungnya, salah seorang anggota Brimob, Bharatu ML yang saat itu sedang bertugas langsung menegurnya. “Saat itu langsung terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut hingga terjadi penamparan oleh anggota Brimob terhadap warga tersebut yang ternyata anggota Kompi 734 SNS Saumlaki,” kata Roem.
Tak lama kemudian beberapa anggota TNI 734 SNS yang sedang mengantar istri ke pusat perbelanjaan ikut menyaksikan kejadian, sehingga membuat situasi semakin tidak kondusif. “Saat itulah terjadi perkelahian di lokasi kejadian, dan karena ada yang melihat salah seorang oknum TNI mencabut sangkur, Bharatu ML langsung melepaskan tembakan dengan peluru hampa,” katanya. Pasca-kejadian itu, lanjut Roem, seluruh personel Brimob yang bertugas di kawasan tersebut langsung ditarik ke markasnya.