Channel9.id-Jakarta. Sebanyak delapan penerbangan yang menghubungkan Wuhan, Cina, dengan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan. Pembatalan dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus corona baru (novel Coronavirus/nCov) melalui jalur penerbangan.
“Penutupan rute penerbangan ini dilakukan mulai 23 Januari lalu pukul 11.00 UTC sampai 2 Februari pukul 15.59 UTC mendatang,” ujar Manager Komunikasi dan Legal PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, di Bali, Sabtu, 25 Januari 2020.
Dia mengatakan, penutupan penerbangan sementara waktu itu sesuai dengan Notam G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Beijing terkait antisipasi penyebaran virus yang awalnya mewabah di wilayah Wuhan tersebut. Notam adalah pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi.
Delapan penerbangan rute Bali-Wuhan atau sebaliknya yang dibatalkan itu, merupakan penerbangan yang dioperasikan oleh dua maskapai penerbangan nasional yaitu, Lion Air dan Sriwijaya Air.
Arie mengatakan, otoritas bandara akan selalu memperbarui informasi perkembangan notam internasional dari Cina terkait diperpanjang atau dipercepat penutupan penerbangan dari dan ke Kota Wuhan. “Sehingga nanti jika sudah ada update Notam dari Beijing ketika sudah bisa dibuka kembali maka otomatis jadwal penerbangan akan segera dibuka untuk melayani para penumpang,” kata dia.
Untuk penerbangan yang menghubungkan berbagai wilayah di Cina dengan Bali, Arie menjelaskan secara regular ada 15 penerbangan per hari di luar jadwal penerbangan carter. Jika digabungkan, kata dia, jumlahnya keseluruhan bervariasi mencapai 20-25 penerbangan per hari.
Khusus untuk penerbangan yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan Bandara Wuhan, Arie mengatakan penerbangan tersebut frekuensinya tiga kali dalam seminggu atau penerbangan carter.
Bandara mencatat jumlah wisatawan asal Cina ke Bali rata-rata per hari mencapai 3.300 orang penumpang. Tingginya jumlah wisatawan asal Cina juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan secara khusus untuk mengantisipasi Virus Corona.