Channel9.id-Jakarta. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfriman mengatakan Kementerian bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk mencari solusi atas utang jatuh tempo PT Garuda Indonesia (Persero) sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun. “Bersama Kementerian BUMN, kami kerja sama terus. Kami cari solusi untuk bantu Garuda,” ujarnya, Jumat, 8 April 2020.
Luky mengatakan pemerintah terus berusaha untuk menemukan beberapa alternatif dalam menyelesaikan permasalahan PT Garuda Indonesia tersebut. “Kami sedang pikirkan beberapa alternatif. Ini in progress bersama Kementerian BUMN sedang pikirkan jalan keluar untuk Garuda,” kata dia.
Sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus meminta pemerintah dan manajemen Garuda Indonesia berhati-hati menetapkan solusi penyelamatan. “Manajemen Garuda dan Kementerian BUMN harus hati-hati mencari solusi. Penyebabnya adalah operasi yang terkendala pandemi Covid-19, biaya operasional tinggi, serta utang sukuk yang jatuh tempo awal Juni 2020,” ujarnya.
