Channel9.id-Jakarta. Permintaan baja nasional anjlok 40-50 persen akibat pandemi Covid-19. “Covid-19 telah membuat operasional dan produksi di sektor besi dan baja mengalami penurunan signifikan,” Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Silmy Karim, sekaligus Ketua Asosiasi Besi dan Baja Nasional (IISIA), Rabu, 20 Mei 2020.
Selain pandemi, industri baja menghadapi peningkatan importasi besi dan baja di tanah air. Untuk itu, kata Silmy, dibutuhkan kebijakan pemerintah dalam komitmen meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah mengeluarkan sejumlah insentif untuk melindungi perusahaan negara terdampak Covid-19 seperti Krakatau Steel. Menurut dia, Krakatau Steel adalah satu dari sekian banyak BUMN yang ikut terdampak.
Budi Gunadi meminta perusahaan baja seperti Krakatau Steel dan termasuk swasta, untuk mencari pasar baru. Dia mencontohkan kebutuhan jarum suntik melonjak di tengah Covid-19. “Bahannya dari baja,” kata dia.
Menurut dia, konsumsi jarum suntik di Indonesia saat ini mencapai 400 juta unit. Pengusaha dan industri memanfaatkan peluang tersebut untuk menggenjot produksi.