Nasional

Oprasi Gabungan Satgas Covid-19, Pengunjung Kafe dirapid Tes

Channel9.id-Malang. Sebanyak 86 orang pengunjung kafe di Kawasan Sudimoro Kota Malang dirapid tes dalam Operasi Gabungan (Opsgab) Satgas Covid-19. Bagaimana diakui 6 orang dinyatakan reaktif dan harus disetujui karantina.

Wali kota Malang Sutiaji mewajibkan, pengunjung yang diminta reaktif untuk menyetujui karantina mandiri. Jika tidak disetujui, akan dikarantina di rumah isolasi yang sudah disediakan Pemkot Malang.

“Kami memberikan pilihan untuk karantina mandiri di rumah dengan pengawasan dari pihak kelurahan dan puskesmas lokal. Jika disetujui tidak ada koordinasi atau tidak menyediakan karantina secara ketat maka mereka akan menghubungkan kami ke rumah isolasi yang telah kami sediakan,” kata Sutiaji usai razia di wilayah Sudimoro Kota Malang.

Turut dalam razia tersebut Wakil Wali kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Kapolresta Kota Malang, Kombes Pol Leonardus Simarmata, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Tommy Anderson.
Operasi Gabungan (Opsgab) merazia kawasan kafe dan warung kopi yang biasa digunakan nongkrong masyarakat di wilayah Sudimoro Kota Malang. Razia yang meminta bantuan TNI , Polri meminta para pengunjung untuk tes cepat.

Kota Wali juga memberikan persetujuan kepada pengelola kafe tempat nongkrong tersebut untuk tutup selama 3 hari. Pemkot selanjutnya akan melakukan penyemprotan disinfektan di kafe tersebut.

“Ke depan, kafe ini diperbolehkan dibuka kembali, namun harus disetujui protokolnya. Semua pegawainya pun diwajibkan untuk menggunakan topeng, sarung tangan dan pelindung wajah,” tandasnya.

Razia yang digelar untuk kali pertama di kawasan kafe tersebut meminta agar masyarakat agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat ditminta menerapkan jarak fisik yang ketat seperti biasa.

“Saat ini kita sedang beralih masa transisi pasca PSBB dan menuju ke arah hidup dengan tatanan baru atau normal baru. Kami berharap selepas PSBB masyarakat masih terus waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin,” katanya.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simamarta menjelaskan, pengusaha juga pengunjung kafe harus terus melakukan protokol kesehatan dan disiplin serta menjaga jarak fisik. Masih banyak yang ditemukan di lapangan.

“Masyarakat cenderung tidak perduli dengan kondisi yang ada. Hal itu nampak masyarakat yang tidak menggunakan topeng padahal kita masih pada masa transisi menuju masa normal baru,” tegasnya.

Sementara Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Tommy mengambil keputusan, ketidakdisiplinan saat ini menjadi musuh bersama, bukan masyarakatnya. Realitanya ditemukan ketidakdisiplinan yang dilakukan warga tanpa sadar. Sementara bahaya Covid-19 sedang berbahaya.

“Cukup memprihatinkan kita dan khususnya yang kita sasar tidak sadar kalau musuh itu melekat pada diri kita. Karenanya, disiplin dan patuh adalah pemerintahan yang sesuai,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

76  +    =  82