Hot Topic

Jaga Jarak dan Jaga Kebersihan Harus Diketatkan Bila Sekolah Dibuka

Channel9.id – Jakarta. Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dokter Ahmadal Mustafa menyatakan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih menjadi kebijakan terbaik guna memutus penyebaran pandemi Covid-19 di masa New Normal.

Namun, jika pemerintah memperbolehkan pembelajaran tatap muka atau sekolah dibuka, maka protokol kesehatan Covid-19 harus diterapkan dengan ketat.

“Sebetulnya, dari segi kesehatan kita sarankan PJJ. Tapi kita tak bisa egois. Kita juga harus perhatikan kepentingan aspek lain,” kata Dokter Klinik 8 Medikatama ini dalam diskusi virtual ‘Pendidikan Kesehatan untuk Siswa di Masa New Normal’, Senin (15/6).

Sayangnya, pemerintah hingga saat ini, belum menyusun pedoman protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di bidang pendidikan. Protokol kesehatan yang disusun untuk menghadapi New Normal, baru untuk dunia industri.

Kendati demikian, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di dunia industri bisa pula diterapkan di dunia pendidikan dengan beberapa modifikasi. “Bisa jadi pertimbangan,” kata Ahmadal.

Adapun pedoman protokol tersebut mempunyai empat poin penting. Dalam hal ini, dunia pendidikan bisa menerapkan dua poin yang dianggap Ahmadal penting, yakni jaga jarak (Physical Distancing) dan Jaga Kebersihan.

“Semua masyarakat sekolah harus saling menjaga jarak dua meter, mulai dari murid hingga satpam. Tempat belajar harus dijarakkan 1 meter, dan cegah siswa untuk menggunakan transportasi umum,” kata Ahmadal.

Kemudian untuk jaga kebersihan, sekolah harus terus mengedukasi siswa, untuk mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun secara rutin. Karena, potensi penularan terbesar Covid-19 dari tangan.

“Sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan. Harus ada sabunnya. Kalau bisa pasang poster edukasi cara cuci tangan yang benar,” kata Ahmadal.

Kemudian, sekolah juga harus melakukan pembersihan berkala tiap empat jam sekali di titik-titik yang sering disentuh.

“Daerah yang biasa disentuh, pintu, meja, harus dibersihkan berkala,” ujarnya.

Tak hanya itu, sirkulasi udara pun harus diperhatikan. Ahmadal menyarankan, saat proses belajar, jendela harus dibuka sehingga sirkulasi udara berjalan lancar. Sirkulasi udara terbuka akan mencegah penyebaran Covid-19.

“Di China ada riset, ruang tertutup lebih besar terpapar Covid-19. Ruang tertutup akan membuat virus terkurung,” ucapnya.

Terakhir, pihak sekolah harus terus memberikan edukasi kepada siswa dan orang tuanya supaya menjalankan pola hidup sehat.

“Olahraga yang baik dan benar, berjemur di sinar matahari, makan-makanan bergizi dan bernutrisi sehingga meningkatkan imunitas,” pungkas Ahmadal.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  2  =