Nasional

Hadapi Tantangan Zaman, UNIAT Akan Studi Banding dan Revitalisasi Kampus

Channel9.id – Jakarta. Ketua Yayasan Adiniyah Attahiriyah HM. Nabil SA, SH dan Ketua Dewan Kurator Ridho Madolopa SE memanggil Rektor Universitas Islam Attahiriyah (UNIAT) Dr. H Suherman Saji S. Pd, M. Pd terkait upaya revitalisasi UNIAT menghadapi perkembangan zaman.

Pemanggilan tersebut menindaklanjuti hasil pertemuan Rektor UNIAT dengan Kedubes Malaysia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan kali ini, dibahas hal-hal terkait keinginan UNIAT yang Berkarakter, Islami, Strategis dan Amanah (BISA), menjadi universitas Islam modern. Rapat dipimpin oleh Ketua Dewan Kurator Ridho Madolofa SE.

Untuk perkembangan universitas, Rektor UNIAT Dr. Suherman menyatakan, UNIAT akan memberikan pelatihan teknik-teknik penelitian dan pengabdian masyarakat untuk civitas akademika. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sehingga bisa lebih bersinergi dengan industri dan kepentingan pembangunan bangsa indonesia.

“Pelatih-pelatih penelitian dan pengabdian masyarakat akan dikolaborasilan para profesor dari negeri jiran dan Indonesia. Hal ini untuk mewujudkan visi UNIAT memjadi universitas riset di tahun 2030,” kata Suherman, Rabu (8/7).

Selain itu, UNIAT akan melakukan revitalisasi sarana dan prasarana untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Sesuai perkembangan zaman, bahwa sarana dan prasarana pembelajaran menjadi hal penting direvitalisasi. Baik gedung dan alat pembelajaran berbasis teknologi, temasuk sarana dan sistem pembelajaran daring/online sesuai arahan Mas Mentri Nadiem Makarim dalam konsep kampus merdeka,” lanjutnya.

Tak hanya itu, sebagai universitas yg didirikan oleh tokoh Betawi yang mendapat julukan singa podium (Dr. H. Suryani Thaher) dan Sang suami (Drs. Satiry Achmad) yang bergerak dalam bidang Dakwah, Sosial, dan Pendidikan, maka calon mahasiswa akan diberi keringanam biaya berupa beasiswa 50 persen dari biaya sesungguhnya.

Beasiswa tersebut diberikan kepada calon mahasiswa yang tidak mampu dan untuk mahasiswa yang mampu Tahfidz Al-Qur’an.

“Beasiswa diberikan kepada calon mahasiswa yang secara finansial kurang beruntung, terlebih saat masyarakat Indonesia sedang dilanda pandemi Covid 19,” ujarnya.

Rapat diakhiri dengan komitmen para pimpinan universitas akan dikirim ke beberapa universitas-universitas Islam di negeri jiran untuk studi banding. Studi banding tersebut didukung oleh Kedubes Malaysia di Jakarta, juga oleh Duta Besar RI di Malaysia Rusdi Kirana.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  2  =