Techno

5G Ada di Indonesia Bila Ekosistemnya Siap

Channel9.id-Jakarta. Menerapkan 5G di Indonesia tidaklah mudah. Pasalnya, sejumlah kendala justru didapati, khususnya pada frekuensi low layer dan middle layer. Hal ini sebagaimana diakui oleh Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

“Di Indonesia punya kendala terutama di low layer dan middle layer. Misalnya di bandwidth 700 ini digunakan oleh broadcasting operator untuk menyalurkan saluran televisi,” tutur Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail di acara daring, Senin (20/7).

Sebagai informasi, low layer memiliki tiga frekuensi yaitu 700, 800, dan 900. Sedangkan middle layer di frekuensi 1800, 2100, dan 2300.

“Kita butuh frekuensi 700. Oleh karena itu dilakukan proses yang dinamakan Analog Switch Off yang sekarang sedang di proses legislasi atau aturan undang-undang agar 700 ini bisa dimanfaatkan,” lanjut dia.

Ismail mengatakan bahwa kedua layer itu masih digunakan oleh operator lain, sebelum wacana 5G digaungkan.

Sama halnya dengan frekuensi 2.6 GHz dan 3.5 GHz yang masih digunakan oleh satelit, Ismail mengatakan pihaknya juga tengah mengupayakan percepatan proses pengakhiran frekuensi itu.

Mengenai kapan teknologi 5G diimplementasikan, Ismail menjawab, ketika ekosistem teknologi 5G di Tanah Air sudah siap.

“Mohon maaf ini bukan jawaban diplomatis tapi ini jawaban yang penting karena filosofinya kita tidak ingin membangun 5G, kemudian Indonesia hanya menjadi market saja,” terangnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  3  =