Hot Topic

Suporter Mitra Penting Dalam Sepakbola Indonesia

Channel9.id – Jakarta. Perkumpulan Sepakbola Indonesia Juara (SIJ) berpendapat bahwa suporter sepakbola Indonesia adalah aset penting bagi perkembangan sepakbola Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua SIJ, Hendri Satrio melalui keterangan persnya yang dikirim ke redaksi channel9.id (20/11). Hensat, panggilan Hendri Satrio menambahkan bahwa SIJ hadir di Indonesia untuk mengisi kekosongan program kegiatan yang belum dilakukan insan sepakbola di Indonesia dalam bidang advokasi, pengembangan kapasitas dan komunikasi. “Selain 3 hal tadi kami juga berharap menjadi mitra strategis PSSI dalam melakukan program pembinaan melalui perwakilan kami di 20 Provinsi kami kelak,” jelas Hensat.

Perkumpulan Sepakbola Indonesia Juara sendiri, merupakan organisasi yang baru didirikan pada bulan Oktober  2018. Diketuai oleh Hensat dan para pecinta sepakbola lainnya, seperti Alvin Lie, Simon Nainggolan, Prof Firmanzah dan sederet tokoh lainnya . Henri Satrio melihat penggemar sepakbola di Indonesia sangat besar. Namun belum ada wadah yang khusus mengelola suporter. Hal tersebut juga diakui oleh  Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro. “Suporter di Indonesia adalah suporter sepakbola paling fanatik di dunia, saya bisa menjamin itu,” kata Indro.

Namun Indro berpendapat bahwa suporter Indonesia belum menjadi mitra sepakbola Indonesia, baik level klub maupun Timnas. “Suporter ini hanya diarahkan sebagai pembeli tiket, setelah pertandingan kemudian dilepas, belum dijadikan mitra,” tambah Indro.

Mantan Kapten Timnas Indonesia yang juga GM Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman mengapresiasi program yang dilakukan SIJ khususnya pembinaan suporter, namun dirinya juga mengharapkan pembinaan suporter dapat dilakukan dengan lebih kongkrit melalui regulasi dan edukasi. “Suporter Indonesia harus juga belajar tentang pemahaman regulasi sepakbola dan menurut saya saat ini sudah cukup baik peningkatannya,” jelas Ponaryo.

Sementara anggota DPR, Komisi X, Ledia Hanifa Amaliah mengatakan bahwa di Komisi X  belum pernah bicara tuntas tentang Suporter. Bahkan menurut Ledia, secara undang-undang, suporter belum dimasukkan maksimal sebagai bagian dari olahraga. “Belum ada keterkaitan antara suporter dengan klub sepakbola. Padahal sepakbola tidak asik tanpa suporter, tidak seru. Banyak hal kreatif dilakukan suporter yang membuat pertandingan menjadi lebih menarik,” kata Ledia.

Ledia juga menggarisbawahi bahwa suporter memang belum “dipikirin” karena dalam prolegnas pun perubahan undang-undang olahraga tidak masuk. “Di Komisi X memang tidak terlalu banyak bicara sistem olahraga nasional, ini memang pekerjaan rumah yang sangat besar,” tambah Ledia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =