Nasional

Umroh di Masa Pandemi, Berikut Kiat-kiat Mencegah Infeksi Covid-19

Channel9.id-Jakarta. Di tengah kekalutan dunia di masa pandemi Covid-19, pemerintah Arab Saudi pada akhirnya mengumumkan bahwa pelaksanaan umroh mulai dibuka secara bertahap. Tahap pertama dan kedua, yakni di bulan Oktober, Arab Saudi hanya mengizinkan umroh bagi warga negaranya dan ekspatriat. Kemudian barulah di tahap ketiga perjalanan umroh dibuka bagi warga negara asing pada awal November.

Ada syarat tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah setempat terkait pembukaan umroh untuk warga negara asing, yaitu menunggu pandemi Covid-19 berakhir dan hanya negara tertentu mendapat akses umroh ke Arab Saudi.

Di Indonesia, pemerintah tengah menyiapkan regulasi umroh selama pandemi Covid-19 bagi jamaah Indonesia. Adapun regulasi ini melingkupi pengaturan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan untuk jamaah umroh 2020. Sementara, sejumlah pihak lainnya, seperti penyedia jasa travel umroh, mengaku menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah.

Baca juga : Perjalanan Umroh Dibuka Bertahap, Ini Respons Asosiasi Travel Haji dan Umroh

Pandemi bisa disebut sebagai kendala besar pelaksanaan umroh mendatang. Timbul kekhawatiran jika sesuatu yang tak terduga muncul, seperti tiba-tiba didapati kasus jamaah positif yang bisa memicu perluasan pandemi. Maka dari itu, beberapa tokoh turut memperingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap pandemi Covid-19, apalagi saat umroh yang mempertemukan warga mancanegara. Salah satunya, KH Halim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Seblak Jombang, Jawa Timur.

“Jangan sembarangan, jangan meremehkan, jangan menganggap enteng. Itu yang paling penting,” tandasnya, Jumat (15/9). Selain itu, ia pria yang kerap disapa Gus Iim itu memaparkan sejumlah kiat-kiat guna mencegah infeksi virus corona, berikut di antaranya.

1. Disiplin Menjalankan Protokol Kesehatan
Ia menilai bahwa disiplin protokol kesehatan sangatlah penting di masa pandemi ini. Pekerjaan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak merupakan keharusan. Sayangnya, kata Gus Iim, kadang kala seseorang yang cuci tangan dengan sabun.

Ia menyarankan para jamaah untuk siap sedia banyak masker. “Bawa masker yang banyak. Kita tidak pernah tau situasi di sana. Jadi lebih baik diperhitungkan sedemikian rupa persediannya,” tambahnya.

2. Mengenakan Baju Lengan Panjang
Ia mengatakan lebih baik mengenakan baju berlengan panjang. Baju ini, kata dia, bisa melindungi kulit dari sentuhan dengan orang ataupun barang-barang yang mungkin membawa virus.

3. Konsultasi dengan Pembimbing
Gus Iim yakin semuanya akan dipersiapkan pemerintah Arab Saudi. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan yang tersedia dan pembimbing jika ada perubahan temperatur, kondisi kesehatan, dan sebagainya.

“Jadi, jangan segan-segan, jangan malu-malu kalau terasa ada perubahan, seperti demam, batuk, segera konsultasi dengan pembimbing. Nanti biar pembimbing yang konsultasi yang im kesehatan saudi atau indonesia,” terangnya.

Gus Iim berpesan jika regulasi soal umroh telah terbit, jamaah harus mengikutinya dengan tertib. Ia menambahkan, kewaspadaan dan disiplin mutlak diperlukan. “Jangan mengabaikan protokol kesehatan. Kita tidak boleh menganggap enteng dan meremehkan wabah ini, karena sudah terbukti, bahkan dokter pun sudah ribuan yang meninggal,” pungkasnya.

Sementara itu, di lain kesempatan, Ketua Harian Forum Silaturahim Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU) Artha Hanif pun mengatakan bahwa para jamaah nantinya harus memenuhi semua persayaratan baik dari dalam negeri maupun Arab Saudi.

Tak hanya itu, para jamaah diingatkan untuk siap secara mental, keilmuwan (red: spiritual), ketaatan, finansial, hingga imunitas tubuh. “Jadi, secara jasmani, kita sehat. Secara rohani kita sehat dan secara mental pun siap dalam kondisi yang ada, bismillah,” ujarnya, Jumat (25/9).

Lebih jauh, Artha pun menyarankan para jamaah umroh untuk menyiapkan diri dengan cara berolahraga, mengelola emosi, dan mengonsumsi makanan sehat. Tujuannya agar imunitas kuat dan tubuh sehat. Sebab saat melaksanakan umroh, kesempatan bertemu orang yang entah pembawa virus atau bukan akan lebih sering.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +    =  13