Channel9.id-Lamongan. Menikmati ratusan pohon bonsai cantik karya warga Lamongan menjadi salah satu cara untuk menikmati libur panjang cuti bersama dengan cara berbeda.
Ratusan karya penghobi bonsai yang tergabung dalam Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Lamongan dipamerkan di Lapangan Gajahmada, Jalan Soemargo. Pameran bonsai ini berakhir hingga nanti malam, Kamis (29/10).
“Ada lebih dari 300 bonsai karya penyuka bonsai Lamongan yang kami pamerkan,” kata Ketua PPBI Lamongan, Mochammmad Wahyudi saat di lokasi.
Pameran bonsai, kata Wahyudi, kerap dilakukan hampir tiap tahun sekali. Berbeda dengan pameran-pameran bonsai sebelumnya, peserta pameran kali ini murni penghobi bonsai dari Lamongan dan tidak melibatkan penghobi bonsai dari luar kota. Pelaksanaan kegiatan pameran yang ke-14 ini juga terpaksa diundur karena pandemi COVID-19. Seharusnya digelar Juni baru bisa digelar Oktober 2020.
“Selain karena sedang pandemi COVID-19 sehingga tidak melibatkan peserta dari luar kota, kami juga ingin menumbuhkan minat dan hobi masyarakat Lamongan akan seni merawat dan membentuk pohon bonsai,” tutur Wahyudi.
Meski peserta pameran adalah lokal Lamongan, namun ternyata minat untuk bonsai cukup besar. Buktinya, peserta pameran bonsai kali sebanyak 345 pohon bonsai dari 12 komunitas penghobi bonsai di Lamongan. Wahyudi mengakui, jumlah kontestan ini lebih banyak meski pesertanya adalah lokal Lamongan.
“Meski lokal Lamongan, tapi peserta tahun ini terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Wahyudi seraya menambahkan pihaknya juga terpaksa menolak banyak peserta dari luar kota seperti Surabaya, Malang, Gresik, Tuban, Bojonegoro dan kota-kota lainnya.
Selain menunjukkan semakin tingginya minat warga Lamongan terhadap bonsai, pameran bonsai tahun ini juga semakin bisa menunjukkan Kota Soto ini memiliki potensi alam yang masih bisa digali melalui bonsai.
“Bonsai yang dipamerkan ini adalah pohon-pohon yang bisa ditemukan di Lamongan seperti pohon Serut, Mustam, Klampis Hitam, Stigi dan pohon-pohon lainnya,” ujar Wahyudi.
Sementara dua kelas bonsai dipamerkan dalam pameran bonsai ini yakni kelas prospek (pemula) dan regional. Penilaian bagus tidaknya bonsai, menurut Wahyudi, ditentukan dari beberapa kriteria di antaranya kematangan pohon meliputi besarnya batang, cabang dan ranting harus seimbang.
“Selain itu ada keserasian arah cabang dan ranting dengan batang pohon bonsai. Tak hanya itu, kriteria pendukung lainnya termasuk aksesories yang ada pada pohon bonsai juga menjadi penilaian